7 Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia, Tak Cuma dengan Dakwah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Warga mengunjungi Masjid Agung Demak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, 14 Juni 2016. Selama Ramadan masjid peninggalan Kerajaan Islam pertama di Jawa yang dibangun oleh Wali Songo pada masa sultan pertama, Raden Patah, atau pada sekitar 1478. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Warga mengunjungi Masjid Agung Demak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, 14 Juni 2016. Selama Ramadan masjid peninggalan Kerajaan Islam pertama di Jawa yang dibangun oleh Wali Songo pada masa sultan pertama, Raden Patah, atau pada sekitar 1478. ANTARA/Aditya Pradana Putra

Beberapa strategi berkesenian dalam penyebaran Islam di Jawa di antaranya adalah pertunjukan wayang yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dan permainan musik oleh Sunan Bonang 

5.Dakwah

Sebagian pendatang muslim di Indonesia memiliki tujuan dan niat untuk berdakwah. Hal inilah yang menjadi salah satu cara penyebaran Islam ke Indonesia. Selain dari pendatang, dakwah juga dilakukan oleh para santri dan keturunan dari pedagang muslim.

Penyebaran Islam melalui dakwah di kalangan para santri tak dapat dilepaskan dari peran pesantren. Sebab, setelah selesai menuntut ilmu di pesantren, para santri diharapkan dapat menyebarkan ajaran Islam melalui dakwah di lingkungan asalnya. Melalui cara ini, agama Islam terus tersebar ke seluruh penjuru Nusantara.

6.Politik

Para pendakwah muslim di Jawa atau Nusantara juga memakai jalur politik untuk menyebarkan ajaran Islam. Sebagai contoh adalah kiprah para Wali Songo yang turut memprakarsai berdirinya Kesultanan Demak.

Pemimpin pertama sekaligus pendiri Kesultanan Demak adalah Raden Patah yang merupakan pangeran dari Majapahit, kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar di Nusantara.

7.Tasawuf

Secara umum, tasawuf merupakan ajaran yang mendekatkan umatnya dengan Allah. Cara ini lebih mudah dilakukan oleh seseorang yang sudah mempunyai pengetahuan mengenai dasar ketuhanan.

Menyadur jurnal berjudul Pengaruh Tasawuf Salafi dalam Penyebaran Islam di Nusantara pada Abad 17 M oleh Iril Admizal, penyebaran Islam di Nusantara tak bisa dilepaskan dari unsur tasawuf dan mistik. Hal itu dibuktikan dari adanya praktik sufisme yang menjadi ajaran tasawuf, terutama munculnya tarekat yang kini masih berkembang di Tanah Air.

Mengenai bukti adanya ajaran tasawuf di Nusantara dapat dilihat dari Sejarah Banten, Babad Tanah Jawi, Hikayat Raja-raja Pasai, dan naskah-naskah lama tentang agama Islam lainnya.

IDRIS BOUFAKAR
Baca : 4 Peristiwa Penting dalam Islam di Bulan Zulkaidah