Safari Ramadan UMM, Ada Kisah Tauladan dari Kiai AR Fachruddin

Rektor UMM Fauzan saat mengisi acara safari Ramadan di Rayz UMM Hotel, Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Selasa, 5 April 2022. Dok. Humas UMM
Rektor UMM Fauzan saat mengisi acara safari Ramadan di Rayz UMM Hotel, Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Selasa, 5 April 2022. Dok. Humas UMM

TEMPO.CO, Malang - Safari Ramadan di Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM diantaranya diisi dengan cerita mengenai Kiai Haji Abdur Rozak Fachruddin yang pernah memimpin Muhammadiyah selama 22 tahun (1968-1990). Ia tercatat sebagai pemegang jabatan Ketua Umum Muhammadiyah terlama sepanjang sejarah Persyarikatan Muhammadiyah. 

Dekan Fakultas Agama Islam UMM Khozin mengatakan semasa hidup, AR Fachruddin senantiasa mendorong para muslim untuk menjadi orang kaya raya yang disiplin mengerjakan salat, rajin bersedekah, tekun melaksanakan qiyamullail alias salat sunah di malam hari, berwakaf dan melakukan perbuatan baik lainnya. Seruan AR Fachruddin itu disampaikan di hadapan tamu Safari Ramadan UMM, seperti Rektor UMM Fauzan dan para pegawai kelompok usaha milik UMM, seperti Hotel Rayz, Rumah Sakit UMM, UMM Sengkaling Park dan Kapal Garden. 

Khozin menyebutkan salah satu perbuatan yang membuat muslim dicintai Allah SWT dan disukai manusia lainnya, yaitu membiasakan sikap zuhud. Pemaknaan dan penafsiran zuhud terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman.

Dulu zuhud ditafsirkan sebagai sikap membenci dunia (meninggalkan keduniawian) dan beralih ke aspek akhirat untuk kemudian memutuskan hanya memilih Tuhan. “Namun sekarang zuhud dipahami sebagai sikap yang memandang  dunia secara proporsional dan wajar, ada keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat,” kata Khozin, Selasa, 5 April 2022.

Selain itu, kata Khozin, Muhammadiyah bisa dilihat dari berbagai sisi. Muhammadiyah bisa dilihat sebagai suatu ideologi atau nilai, gerakan, paham keagamaan, bahkan juga bisa dilihat sebagai organisasi. Jika dilihat sebagai suatu gerakan, Muhammadiyah telah berkiprah di banyak bidang seperti kesehatan, pendidikan, serta sosial-ekonomi. 

“Dari situ lahirlah ribuan amal usaha yang bertujuan bukan hanya untuk kepentingan ekonomi tapi juga usaha untuk menebar kebajikan kepada sesama, selain juga sebagai upaya untuk memberdayakan umat demi menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Maka dari itu, di Ramadan kali ini, marilah kita senantiasa melakukan kebajikan dan tak lupa menebar kebaikan kepada sesama,” ujar Khozin. 

Rektor UMM Fauzan mengatakan bulan Ramadan menjadi momen yang tepat untuk bermuhasabah (berintrospeksi) diri supaya manusia bisa berusaha untuk terus berperilaku baik serta memiliki keikhlasan menerima dan menjalankan setiap tugas. Ramadan juga bisa menjadi momen untuk meningkatkan layanan yang disertai keramahan dan kesopanan kepada para klien di setiap unit usaha milik Kampus Putih, julukan UMM. 

Menurut Fauzan, menahan lapar dan haus hanyalah sebuah ritual. Namun hal terpenting yang harus diperhatikan adalah kebiasaan untuk mengevaluasi diri, menghilangkan segala sikap dan tindak tanduk yang tidak baik untuk meningkatkan etos kerja. 

“Untuk bisa menjalankan cara berpikir seperti itu, maka perlu adanya introspeksi dan muhasabah yang berkelanjutan,” kata Fauzan. 

Fauzan mendorong seluruh pegawai di kelompok usaha milik UMM untuk selalu menjadi orang yang mencerahkan dan menjadi pemecah masalah atau pemberi solusi, bukan malah menjadi sumber masalah yang menyengsarakan umat. 

Hal senada disampaikan Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Malang Wakidi. Menurut dia, para pegawai di kelompok usaha UMM merupakan ujung tombak dalam menyebarkan kebaikan dan dakwah. Dakwah tidak melulu berceramah, tapi juga mengekspresikan perilaku yang baik, santun, ramah, dan akrab kepada siapa pun. “Dengan begitu, hatinya masyarakat bukan hanya karena tersentuh oleh ceramah di masjid-masjid, tapi bisa juga karena perilaku kita yang bisa jadi dakwah teladan dan berdakwalah kita melalui bidang kita masing-masing,” kata Wakidi.

Baca juga: Komplit Salat Tarawih di Bulan Ramadan: Versi 8 dan 20 Rakaat, satu Tujuan