Memahami Beda Keutamaan Antara 10 Hari Kedua Puasa Ramadan, Pertama dan Ketiga

Umat Islam membaca Al Quran ketika beritikaf di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin 3 Mei 2021. Itikaf di 10 hari terakhir Bulan Ramadan bertujuan meraih malam kemuliaan atau Lailatul Qadar, dengan membaca Al-Quran, salat Tahajud, dan berzikir. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Umat Islam membaca Al Quran ketika beritikaf di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin 3 Mei 2021. Itikaf di 10 hari terakhir Bulan Ramadan bertujuan meraih malam kemuliaan atau Lailatul Qadar, dengan membaca Al-Quran, salat Tahajud, dan berzikir. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusyuk. Saat ini tengah memasuki 10 hari kedua puasa Ramadan.

Menariknya, bulan Ramadan dibagi menjadi tiga fase, yaitu 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari terakhir, yang mana setiap fasenya memiliki keistimewaan dan keutamaan masing-masing.

Dikutip dari islam.nu.or.id, salah satu hadis yang sering digunakan oleh para dai adalah terkait pembagian keutamaan bulan Ramadan menjadi tiga, yaitu sepuluh hari pertama rahmat, sepuluh hari kedua adalah ampunan, dan sepuluh hari ketiganya adalah terbebas dari api neraka.

Artinya: “Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.” Hadis ini diriwayatkan al-Baihaqi dalam Syuabul Iman dan juga diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dalam Sahih ibn Khuzaimah. 

10 Hari Pertama Puasa Ramadan: Menjemput Rahmat Allah

Fase pertama Ramadhan bagaikan gerimis rahmat Allah yang membasahi hati. Di periode ini, umat Islam diajak untuk beradaptasi dengan puasa, memperbanyak amalan seperti tadarus Al-Quran, sholat sunnah, dan sedekah. Pahala dilipatgandakan dan doa-doa dikabulkan, menjadikan momen ini ideal untuk mendekatkan diri kepada Allah.

10 Hari Kedua: Memburu Ampunan Ilahi

Memasuki 10 hari kedua, fokus beralih pada pencarian ampunan. Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Di fase ini, Allah SWT membuka pintu maaf selebar-lebarnya bagi hamba-Nya yang bertobat dengan sungguh-sungguh. Dalam Surah Al-Imran ayat 133 dijelaskan, "Dan bersegeralah kamu menuju ampunan (maghfiroh) Tuhanmu."

10 Hari Ketiga: Menjelang Malam Lailatul Qadar

Fase terakhir Ramadan bagaikan malam yang penuh misteri dan berkah. Di periode ini, umat Islam berlomba-lomba meningkatkan amalan dan mencari malam Lailatul Qadar, yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Kesungguhan Nabi Muhammad SAW dalam beribadah di 10 hari terakhir puasa Ramadan menjadi contoh bagi umatnya untuk tidak terlena dalam kesibukan duniawi.

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada 10 hari terakhir (bulan Ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut,” (HR. Muslim).

M RAFI AZHARI | MEUTIA MURTI DEWI | PUTRI SAFIRA PITALOKA | WINDA OKTAVIA
Pilihan editor: 6 Amalan yang Berbuah Limpahan Pahala dalam 10 Hari Kedua Puasa Ramadan