Perbanyak Minta Ampun Kepada Allah di 10 Hari Kedua Puasa Ramadan, Apa Saja Keistimewaan Lain?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Umat muslim membaca Al Quran saat beriktikaf di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin 3 April 2021. Menjelang berakhirnya sepuluh terakhir bulan suci Ramadhan, umat muslim memperbanyak membaca Al Quran, berzikir dan salat tahajud sambil menanti malam Lailatul Qadar. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Umat muslim membaca Al Quran saat beriktikaf di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin 3 April 2021. Menjelang berakhirnya sepuluh terakhir bulan suci Ramadhan, umat muslim memperbanyak membaca Al Quran, berzikir dan salat tahajud sambil menanti malam Lailatul Qadar. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

TEMPO.CO, Jakarta - Esok akan memasuki fase 10 hari kedua puasa Ramadan. Ketika telah berhasil menjalani 10 hari pertama puasa, maka tubuh mulai beradaptasi.

Pada saat menjalani puasa di 10 hari kedua, maka tubuh sudah terbiasa. Allah akan memberikan rahmat kepada mereka yang menjalankan puasa pada saat itu. 

Fase kedua ini disebut sebagai fase maghfiroh atau pengampunan. Nabi Muhammad SAW menyampaikan, di 10 hari kedua Ramadan dianjurkan kepada kita untuk mengejar ampunan dari Allah SWT.

Sebagai bentuk kasih sayang dari Allah SWT, maghfiroh itu diberikan khusus di waktu tersebut demi keselamatan orang yang berpuasa dari dosa-dosa yang telah dilakukannya. Di dalam Surah Al-Imran:133 dijelaskan: "Dan bersegeralah kamu menuju ampunan (maghfiroh) Tuhanmu."

Keutamaan 10 Hari Kedua Puasa Ramadan

1. Sebagai wujud istiqomah

Salah satu ciri orang yang memiliki rasa istiqamah adalah mereka yang tetap menjalani ibadah puasa Ramadan secara lengkap dalam sepuluh hari kedua bulan Ramadan.

Istiqomah juga menjadi bentuk iman yang diberikan Allah SWT adalah ketika telah mencapai tahap menjalankan ibadah di sepuluh hari kedua puasa Ramadan. Karena, mereka sudah berusaha menjaga ibadah puasanya dengan lancar.

Dari Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi, ia berkata,  “Wahai Rasulullah, katakan padaku di dalam Islam satu kutipan yang aku tidak akan bertanya kepada siapapun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, 'aku percaya', lalu istiqomahlah.”  (HR.Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

2. Dijauhkan dari godaan

Berhasilnya melaksanakan ibadah puasa di sepuluh hari pertama merupakan bentuk kesuksesan menjaga iman. Sebab telah berhasil menahan diri dari segala macam godaan duniawi. Contoh godaan duniawi yang dimaksud, seperti melupakan ibadah wajib.

3. Bersyukur

Rasa syukur memang perlu dberikan kepada Allah karena telah memberikan umur yang panjang serta kesempatan untuk merasakan nikmat menjalankan ibadah di bulan Ramadan. Ini tentu saja merupakan kenikmatan dari Allah SWT yang belum semua orang mampu melakukan ibadah penuh hingga memasuki sepuluh hari kedua.

4. Doa akan dikabulkan

Pada pertengahan Ramadan merupakan hari-hari terbaik penuh ampunan. Oleh sebab itu, berdoalah sebanyak-banyaknya dengan penuh kesungguhan, agar permohonan ampunan dosa yang telah diperbuat dijabah oleh Allah SWT.

5. Diberikan kemudahan

Ketika telah menjalani 10 hari kedua puasa Ramadan, sudah menjadi tanda bahwa kamu memiliki rasa yang lebih dalam dan sudah menerima banyak kemudahan dari Allah SWT. Bagi mereka yang bersenang-senang juga akan memberikan kemudahan untuk menjalani sisa sepuluh hari terakhir Ramadan dengan lancar dan menikmati malam mulianya Lailatul Qadar.

KARUNIA PUTRI | RINDI ARISKA
Pilihan editor: 5 Keistimewaan 10 Hari Kedua Puasa Ramadan Penuh Pengampunan