Syaban Pembuka Pintu Bulan Ramadan, Ini Berbagai Keistimewaannya

ILustrasi Berdoa di Masjid. shutterstock.com
ILustrasi Berdoa di Masjid. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Syaban adalah bulan kedelapan dalam kelender Islam, dan merupakan bulan sebelum bulan Ramadan. Sama dengan bulan lainnya, Syaban juga memiliki beragam keistimewaan. Banyak peristiwa penting terjadi di bulan Syaban, salah satunya ialah malam nisfu Syaban.

Selain malam nisfu Syaban ada beberapa peristiwa lain yang terjadi pada bulan Syaban. Melansir laman islam.nu.or.id, Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban?, menyebutkan ada tiga peristiwa penting yang memiliki dampak pada kehidupan beragama seorang Muslim. 

1. Peralihan arah kiblat

Pada bulan Syaban terjadi peristiwa peralihan kiblat dari Masjid Al-Aqsa di Palestina ke Kabah di Masjidil Haram, Mekkah. Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Syaban yang bertepatan dengan malam nisfu Syaban.

2. Penyerahan rekapitulasi seluruh amal kepada Allah SWT

Pada bulan Syaban semua rekapitulasi amal manusia secara penuh diserahkan kepada Allah SWT. Meskipun selain bulan Syaban, menurut Sayyid Muhammad Alawi ada beberapa waktu tertentu penyerahan amal kepada Allah yakni setiap siang, malam, dan setiap pekan. Adapun catatan amal shalat lima waktu langsung desearahkan kepada Allah SWT tanpa menunggu waktu-waktu itu.

3. Anjuran shalawat untuk Rasulullah SAW yang ditunjukkan dengan turunnya sebuah ayat

Pada bulan Syaban turun Surah Al-Ahzab ayat 56 sebagai ayat anjuran untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan bulan Syaban adalah bulan shalawat. Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang menyebutkan bahwa ayat itu turun pada bulan Syaban tahun ke-2 hijriyah.

Allah SWT membuka pintu-pintu kebaikan dan menurunkan berkah-Nya pada bulan Syaban. Dalam kitab ‘al-Ghunyah oleh Quthbur Rabbani Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, diterangkan bahwa Allah SWT senantiasa memilih satu dari empat hal. Allah memilih empat bulan yaitu bulan Rajab, Syaban, Ramadan dan Muharram, dan Allah mengutamakan untuk memilih Syaban. 

Allah SWT kemudian menjadikan bulan Syaban sebagai Syahrun nabi bulannya Rasulullah SAW. Maka bulan Syaban pun menjadi afdhalus syuhur sebagaimana posisi Rasulullah sebagai afdhlul anbiya’. Mengenai bulan Syaban ini, seorang ulama pernah berkata Syaban adalah perantara antara Rajab dan Ramadhan. Maka jagalah ketaatan selama berada di dalamnya (falyaghtanim at-th’at fiha). Dalam konteks menjaga ketaatan inilah, Rasulullah SAW kemudian mengeluarkan hadis yang cukup terkenal.

Diceritakan pada suatu ketika Rasulullah memberikan mauidhah kepada seorang lelaki yang ternyata adalah Abdullah bin Umar bin Khattab. Rasulullah SAW berkata jagalah lima perkara sebelum datangnya lima yang lainnya, masa mudamu sebelum masa tuamu. Sehatmu sebelum masa sakitmu. Kayamu sebelum datang miskinmu. Kelonggaranmu sebeblum waktu sumpekmu dan hidupmu sebelum matimu.

Mengutip www.islamicity.org, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW biasa melakukan puasa Syaban hampir sepanjang hari kecuali beberapa hari terakhir di bulan itu. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyebutkan Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulan saya dan Ramadan adalah bulan bangsa.

Pilihan Editor: Keistimewaan Puasa Syaban, Ini 5 Syaratnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.