Kapan Datangnya Malam Lailatul Qadar? Ini Perkiraan Waktunya

Reporter

Editor

Laili Ira

Menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadan, banyak umat muslim berlomba mendapatkan Lailatul Qadar. Kapan malam Lailatul Qadar? Foto: Canva
Menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadan, banyak umat muslim berlomba mendapatkan Lailatul Qadar. Kapan malam Lailatul Qadar? Foto: Canva

TEMPO.CO, JakartaLailatul Qadar merupakan malam yang paling dinantikan saat bulan Ramadan. Malam ini penuh dengan kemuliaan, di mana pahala seseorang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar akan dilipatgandakan. 

Selain itu, para malaikat turun ke bumi atas izin Allah, mengatur segala urusan dan menuliskan takdir kita untuk satu tahun berikutnya. Bahkan nilai malam ini lebih mulia daripada seribu bulan. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5:

"Sesungguhnya kami turunkan dia (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh dengan izin Tuhannya, untuk mengatur segalanya. Salam sejahteralah malam itu sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr ayat 1-5).

Karena keutamaannya tersebut, maka umat Muslim dianjurkan beribadah dan membaca doa-doa. Lantas, kapan malam Lailatul Qadar datang? 

Perkiraan Waktu Malam Lailatul Qadar

Mengutip buku 30 Hari Mencari Pahala, sebenarnya kapan datangnya Lailatul Qadar tidak dapat dipastikan. 

Beberapa hadis pun tidak menyebut tanggal, melainkan hanya memberi patokan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan dan biasanya pada malam-malam yang ganjil.

Beberapa pendapat menyatakan bahwa Lailatul Qadar ada di malam ke-17 Ramadan. Hal itu diriwayatkan oleh sahabat-sahabat Rasulullah seperti Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Zaid bin Arqam, dan Ibn Mas'ud. 

Kemudian sebagian ulama berpendapat bahwa datangnya Lailatul Qadar itu tidak tetap, melainkan berpindah-pindah. Apabila tahun sebelumnya jatuh pada tanggal 21, maka tahun berikutnya bisa terjadi pada tanggal 23 atau 25 Ramadan.

Asy-Syafi'i mengatakan, Lailatul Qadar itu datang pada malam tanggal 21 Ramadan. 

Lailatul Qadar juga ditengarai terjadi pada malam yang ke-27, sesuai dengan hadis Ibnu Umar. Ada juga sebuah hadis Imam Muslim yang meriwayatkan beberapa orang sahabat Rasulullah SAW bermimpi melihat Lailatul Qadar dalam tidur mereka pada tujuh hari yang terakhir di bulan Ramadan, yang artinya Lailatul Qadar juga jatuh pada malam ke-23.

Selanjutnya menurut Imam Al-Ghazali, untuk menentukan kapan datangnya malam Lailatul Qadar, maka bisa berpedoman dengan hari pertama bulan Ramadan. Adapun berikut perkiraan malam Lailatul Qadar apabila hari pertama Ramadan jatuh di hari:

  • Senin, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 21 Ramadan. 
  • Sabtu, berarti tanggal 23 Ramadan.
  • Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 25.
  • Selasa atau Jumat, maka pada tanggal 27 Ramadan.
  • Minggu atau Rabu, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada 29 Ramadan.

Berbeda lagi dengan Ibnu Hazam. Dalam fatwanya dijelaskan bahwa kapan datangnya Lailatul Qadar dapat dilihat dari jumlah hari di bulan Ramadan. Apabila bulan itu penuh tiga puluh hari, maka permulaan sepuluh malam terakhir jatuh pada hari ke-21. 

Itu berarti Lailatul Qadar bisa datang pada malam ke-21, bisa jadi di malam 23, kadang-kadang malam 25, adakalanya di malam 27 dan terkadang di malam 29.

Namun, apabila bulan Ramadan jumlahnya 29 hari, maka permulaan sepuluh malam terakhirnya dimulai pada malam ke-20. Itu tandanya, Lailatul Qadar jatuh di malam ke-20, bisa juga di malam ke-22, 24, 26, dan terkadang di malam ke-28.

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Meski tidak bisa ditentukan kapan Malam Lailatul Qadar datang, namun malam yang penuh kemuliaan ini memiliki sejumlah tanda-tanda. Di antara tanda-tanda Lailatul Qadar yaitu:

1. Bulan Bentuknya seperti Mangkok

Seperti diriwayatkan hadist: “Dari Abu Hurairah ra. ujarnya, "Kami memperbincangkan malam qadar dekat Rasulullah saw., kemudian beliau berujar, "Siapakah di antara kamu yang masih ingat ketika bulan terbit, bentuknya seperti mangkok dibelah dua." (HR. Muslim). 

2. Matahari Terbit Tanpa Sinar

Seperti diriwayatkan dalam hadis: "Alamat (tanda-tanda)nya yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW. ialah matahari terbit di pagi hari tanpa sinar." (HR. Muslim). 

3. Matahari terbit dengan bentuk Putih Bersih

Pagi harinya matahari terbit dengan bentuknya yang putih bersih seperti bulan purnama.

4. Cahaya Matahari Terasa Lembut 

Sinar atau cahaya matahari di pagi itu terasa lembut. Sedangkan pada siang harinya, sinar matahari redup, tidak menyengat, meskipun ketika itu cukup cerah.

Mengingat tidak adanya kepastian hari dan tanggal datangnya Lailatul Qadar, maka dianjurkan bagi setiap muslim yang ingin mendapatkannya untuk terus mengisi waktu tersebut dengan beribadah. 

Ada banyak amalan yang bisa dilakukan agar mendapat, keberkahan Malam Lailatul Qadar. Amalan-amalan tersebut meliputi  dzikir, berdoa, membaca al-Qur'an, i'tikaf, atau shalat Sunnah. 

Shalat sunnah di malam bulan Ramadhan bisa dilakukan dalam jumlah bilangan yang banyak atau sedikit, hanya saja memanjangkan bacaan surat dalam shalat dengan jumlah rakaat sedikit lebih baik dibanding memendekkan bacaan surat dengan shalat yang banyak jumlah rakaatnya.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Perhatikan, Ini Ciri dan Tanda Alam Lailatul Qadar Berlangsung di Bumi