Perhatikan, Ini Ciri dan Tanda Alam Lailatul Qadar Berlangsung di Bumi

Warga Palestina melaksanakan salat tahajud saat berburu malam Lailatul Qadar saat bulan suci Ramadan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem 27 April 2022 REUTERS/Ammar Awad
Warga Palestina melaksanakan salat tahajud saat berburu malam Lailatul Qadar saat bulan suci Ramadan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem 27 April 2022 REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan telah memasuki 10 malam terakhir. Bagi umat muslim, terdapat kesempatan meraih pahala dan beribadah lebih di saat-saat tersebut. Disebut juga lailatul qadar, malam ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Maka tak heran jika umat muslim sibuk mempersiapkan hadirnya malam tersebut. Namun sayangnya tidek diketahui kapan lailatul qadar itu terjadi. Namun beberapa keterangan memuat ciri dan tanda alam lailatul qadar.

Apa Itu Lailatul Qadar? 

Bulan Ramadan menyimpan banyak keistimewaan yang di dalamnya termasuk Lailatul Qadar. Melansir dari laman Majelis Ulama Indonesia atau MUI, Allah SWT berfirman dalam Al-Quran yang berbunyi: 

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5).

Mengutip dari Tempo, Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan yang lebih baik dari 1000 bulan. Allah SWT menjanjikan bagi umat-Nya yang beribadah bersungguh-sungguh akan diampuni dosa-dosa di masa lalunya, dikabulkan hajatnya, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Pada malam tersebut, rahmat, ampunan, dan pahala yang melimpah menjadikan banyak umat islam berlomba-lomba mengerjakan amal sholeh kala Ramadhan datang.

Secara bahasa, Lailatul Qadar memiliki makna malam kekuasaan. Salah satu perayaan Islam yang memperingati malam di mana Allah SWT pertama kali mengungkapkan Al Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril

Hadirnya Lailatul Qadar diyakini terjadi pada salah satu dari 10 malam terakhir puasa Ramadan. Namun, ada beberapa malam yang diyakini lebih besar kemungkinan munculnya Lailatul Qadar dibanding yang lain, yakni pada malam-malam ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, 27, hingga 29 Ramadhan. 

Hal ini senada dengan hadits dari Rasulullah Muhammad SAW. yang dikutip dari laman Universitas Al-Azhar Indonesia atau UAI. “Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” [Hadits Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169].

Menurut tradisi Islam, Al-Qur'an pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad setelah periode kebiasaan meditasi dalam pengasingan. Dalam salah satu retretnya, pada Lailatul Qadar, malaikat Jibril menampakkan diri kepadanya dan memerintahkannya: “ Iqra” yang artinya membaca.

Selain perayaan turunnya wahyu Al Qur'an, peringatan Lailatul Qadar setiap tahun memiliki makna tambahan sebagai malam di mana para malaikat turun ke bumi dengan segudang tugas, yang mengarah ke malam perdamaian, berkah, dan bimbingan ilahi (qadar) sampai subuh. Karena itu, beberapa pengamat menghabiskan waktu di masjid dengan kekhidmatan, pengabdian, dan doa.

Ciri-ciri Turunnya Lailatul Qadar: 

Keistimewaan itulah yang membuat beberapa orang berupaya mengejar Lailatul Qadar. Meskipun Nabi Muhammad SAW tidak pernah menjelaskan secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar, namun para ulama berusaha memprediksinya dan memiliki argumen berbeda tentang ini. Dilansir dari baznas.go.id, berikut ciri-ciri Lailatul Qadar:

1. Matahari terbit tidak terlalu panas

Salah satu tanda hadirnya Lailatul Qadar adalah matahari yang terbit tidak terlalu panas dan cenderung meredup. Ini digambarkan dalam hadits:

“... Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan TRamadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR. Muslim no. 762).

2. Semilir angin berhembus lembut

Tanda berikutnya adalah hembusan angin yang lembut. Allah SWT memberikan kenikmatan ini supaya hamba-Nya bisa merasakan kesejukan di malam yang penuh rahmat.

3. Malam hari tampak terang

Nabi Muhammad SAW bersabda, saat Lailatul Qadar malam hari terlihat cerah atau terang, tetapi tidak dingin atau tidak panas. Malam Lailatul Qadar juga tidak berawan dan tidak hujan. Tidak nampak pula bintang-bintang di langit.

“... Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin, tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah matahari di pagi hari terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad).

Pilihan Editor: Doa Menjemput Malam Lailatul Qadar dan Keistimewaannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.