Cara Melakukan Olahraga yang Baik saat Puasa Ramadan

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk meningkatkan spiritualitas dan introspeksi, namun juga menjadi kesempatan bagi individu untuk menjaga kesehatan fisik. Meskipun puasa membatasi waktu makan dan minum, melakukan olahraga yang tepat dapat membantu menjaga kebugaran, kekuatan, dan bentuk tubuh.  

Lantas, bagaimana melakukan olahraga yang baik saat berpuasa Ramadan? Seperti diketahui, di bulan Ramadan, sebagian orang biasanya merasa kewalahan untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas baru. Kurangnya jam tidur juga cenderung berdampak pada pikiran dan tubuh.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan beberapa jenis aktivitas fisik seperti jalan cepat atau olahraga sederhana yang akan membuat tubuh tetap aktif dan mencegahnya menjadi terlalu lelah atau malas.

Di bulan Ramadan, sangatlah mudah untuk merasa lesu dan mencari alasan untuk tidak melakukan aktivitas fisik, tetapi itu menjadi penting, terutama ketika tujuan penurunan berat badan.

Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Hardinsyah, menyarankan umat Islam yang ingin menurunkan berat badan selama Ramadan untuk memaksimalkan olahraga kardio. 

“Olahraga kardio sederhana seperti jogging dikombinasi dengan lari kecil, berjalan, atau high intensity training, olahraga sejenis aerobik, yang menggerakkan otot-otot besar,” katanya.

Sementara bila pembakaran lemak ingin disertai pembentukan otot, olahraga angkat beban, push up, sit up, dan berbagai jenis squat dapat menjadi solusi. Meski olahraga berperan penting dalam menurunkan berat badan, intensitas berolahraga saat berpuasa juga perlu diperhatikan. 

Menurut Hardinsyah, bila sebelumnya terbiasa berolahraga selama 40 menit sehari maka sekitar 20 menit saat berpuasa lebih dianjurkan supaya tidak mengalami dehidrasi.

Jaga tubuh agar tetap terhidrasi

Hidrasi merupakan faktor terpenting dalam hal penurunan berat badan. Dengan atau tanpa Ramadan, semua ahli diet di seluruh dunia menekankan pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi untuk memperburuk proses penurunan berat badan.

Pada awalnya mungkin tampak tidak mungkin mengingat lamanya puasa, tetapi jika dipecah dengan benar, sangat mudah untuk memenuhi kriteria asupan air untuk menurunkan berat badan. 

Dikutip dari Antara, minum 2 liter air per hari sudah cukup sepanjang bulan Ramadhan dan tidak hanya membantu detoksifikasi tubuh tetapi juga akan menjauhkan nafsu makan.

Dua liter air sama dengan hampir 8 gelas. Untuk mengurai air yang di ambil, cara termudah adalah minum 2 gelas saat buka puasa. Dianjurkan juga untuk berbuka puasa dengan air karena saat itulah tubuh paling membutuhkannya dan membantu pencernaan makanan yang dimakan segera setelahnya.

Coba minum 4 gelas air di waktu antara buka puasa dan sahur. Caranya, minum 1 gelas per jam. Sisa 2 gelas air harus dikonsumsi saat sahur. Minuman ekstra seperti minuman bersoda dan berkafein tidak dihitung sebagai air yang masuk, jadi orang harus berhati-hati dengan jenis cairan apa yang diambil selama jam non-puasa.

KAKAK INDRA PURNAMA | YAYUK WIDIYARTI 

Pilihan Editor: Imbauan MUI Boikot Produk Terafiliasi Israel Saat Ramadan Diklaim Tingkatkan Kesadaran Masyarakat