Menjelang Puasa Ramadan, Ini Adab dan Larangan Saat Ziarah Kubur

Sejumlah warga berziarah usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1442 H di TPU Menteng Pulo, Jakarta, Kamis, 13 Mei 2021. Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta melarang warga Ibu Kota untuk melaksanakan ziarah kubur saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H atau Lebaran 2021. Larangan tersebut berlaku selama 5 hari, mulai Rabu (12/5) sampai dengan Minggu (16/5). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejumlah warga berziarah usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1442 H di TPU Menteng Pulo, Jakarta, Kamis, 13 Mei 2021. Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta melarang warga Ibu Kota untuk melaksanakan ziarah kubur saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H atau Lebaran 2021. Larangan tersebut berlaku selama 5 hari, mulai Rabu (12/5) sampai dengan Minggu (16/5). TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Tinggal menghitung hari, umat Islam seluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadan. Salah satu kegiatan yang berkaitan erat menjelang Ramadan adalah ziarah kubur. Ziarah kubur hukumnya diperbolehkan dengan mengingatkan kembali betapa dekatnya kematian sekaligus memintakan ampunan bagi ahli kubur.

Pada awalnya, ziarah kubur tidak diperbolehkan Rasulullah. Namun, larangan itu dicabut setelah Islam memiliki pondasi yang kuat. Bahkan, Nabi Muhammad saw. menganjurkan ziarah sebagai upaya agar tidak terjebak pada dunia dan mengingat mati.

Diriwayatkan oleh Ibnul Mas'ud bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Aku telah melarang kalian dari ziarah kuburan, sekarang berziarahlah. Karena ia dapat menjadikan zuhud di dunia dan ingat dengan akhirat." (H.R. Ibnu Majah)

Adab dalam Ziarah Kubur

Dalam melakukan ziarah kubur, terdapat beberapa adab dan tata cara yang harus dilakukan oleh umat muslim. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa sopan dan penghormatan. Tak hanya itu, sebelum berziarah, peziarah mesti meluruskan niatnya terlebih dahulu. Tidak ada tujuan-tujuan lain yang disertakan, terutama jika berkaitan dengan hal berbau syirik.

Adapun adab dalam ziarah kubur beserta doanya adalah sebagai berikut.

1. Mengucapkan Salam

Bacaan dalam Latin: “Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun.

2. Menghadap kiblat

Jika memungkinkan ketika sampai di makam ahli kubur yang dituju, peziarah duduk menghadap kiblat. Diriwayatkan, "Menilik hadis Bara’ bahwa Rasulullah saw. duduk menghadap kiblat ketika pergi berziarah kubur" (H.R. Abu Dawud).

3. Membaca Istighfar

Bacaan dalam Latin: “Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi.

4. Membaca Surah Al Fatihah dan Surah Pendek, seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas

5. Membaca Kalimat Tahlil, Zikir, dan Selawat

Adapun bacaan kalimat tersebut dalam latin, Tahlil: “La Ilaha Illallah”, Zikir: “Laa ilaaha illa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin”, dan Selawat: “Allaahumma shalli'alaa sayyidinaa muhammmadin shalaatar-ridhaa wardha'an ashhaabihir-ridhar-ridhaa.”

9. Membaca Ayat Kursi

Bacaan dalam Latin: “Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa biidznih. Ya'lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa'. Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya'uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'adhiim.”

Bacaan Doa Zikir Kubur

Selain doa zikir kubur yang telah disebutkan sebelum, peziarah juga dapat mengucapkan doa ini ketika melakukan ziarah ke makam seseorang. Berikut bacaan doa ziarah kubur dalam latin.

Allahummaghfirlahu war hamhu wa'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi'madholahu, waghsilhu bil maa'i watssalji walbarod, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danas. Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.”

Artinya: Ya Allah, berilah ampun dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya. (HR.Muslim)

Larangan dalam Ziarah Kubur

Selain tata cara diatas, peziarah juga harus mematuhi larangan saat berada di area pemakaman. Salah satunya tidak diperbolehkan duduk di atas kuburan. Ini merujuk riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sungguh seseorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya hingga tembus ke kulitnya, itu lebih baik baginya dari pada duduk di atas kuburan." (H.R. Muslim)

Pilihan Editor: Manfaat dan Adab Ziarah Kubur, Ini Doa untuk Keluarga yang Telah Meninggal