3 Keutamaan Melaksanakan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Ilustrasi Sahur. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan di bulan Dzulhijjah dilaksanakan pada hari Arafah, yakni tanggal 9 Dzulhijjah. 

Hukum puasa Arafah adalah sunah, apabila dikerjakan mendapat pahala, namun apabila tidak dilaksanakan tidak mendapat dosa. Adapun puasa Arafah hanya disunahkan kepada mereka yang tidak berhaji, bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak dianjurkan melakukan puasa ini.

Melaksanakan puasa Arafah tentu memiliki berbagai keistimewaan yang membuat umat Islam sangat antusias melaksanakannya. Berikut keistimewaan-keistimewaan tersebut.

1. Bernilai 1000 Hari di Luar Arafah

Melansir dari Arrohmah, puasa Arafah memiliki keistimewaan yang bernilai lebih dari 1000 hari berpuasa di luar hari Arafah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa keutamaan puasa hari Arafah seperti puasa 1.000 hari di luar hari Arafah (HR. Baihaqi).

2. Mehapuskan Dosa Dua Tahun

Menurut NU, salah satu keistimewaan puasa Arafah adalah pengampunan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang (HR. Muslim). Dosa yang dimaksud adalah dosa kecil yang pernah kita lakukan akan diampuni oleh Allah. Sementara itu, dosa-dosa besar, seperti zina, meninggalkan salat, dan sebagainya mesti melalui prosesi khusus terlebih dahulu seperti pertobatan.

3. Mendapatkan Pahala

Puasa Arafah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci. Keistimewaan puasa arafah diberikan pahala seperti halnya kepeda Nabi Isa ‘alaihissalam.

Seperti diriwayatkan HR Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah atau puasa Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa ‘alaihissalam.

Pilihan editor : Jadwal Puasa Arafah 2023 di Indonesia Versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah