6 Mitos atau Fakta Gaya Hidup di Bulan Ramadan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini masyarakat muslim di dunia sedang menjalankan ibadah puasa. Setiap muslim diminta tidak makan dan minum sejak waktu Subuh hingga Maghrib pada Bulan Ramadan. Tentu ada beberapa tantangan yang dialami beberapa orang dalam menjalankan ibadah tersebut. Misalnya ada yang sengaja makan banyak-banyak saat Sahur agar tidak merasa haus di siang hari?

Simak penjelasan ahli nutrisi Aria Novitasari dari Herbalife soal 6 mitos atau fakta gaya hidup yang sering bikin ragu di Bulan Ramadan

1. Harus Makan Banyak Sahur

Mitos

Aria menjelaskan pernyataan ini adalah mitos. Sebenarnya setiap orang tidak perlu makan berlebihan. "Yang penting energi buat bekal saat puasa tercukupi, baik dari nutrisi makro, mineral, karbohidrat, hingga serat lebih lama," katanya dalam acara buka puasa bersama Herbalife pada 28 Maret 2023. 

Ia menyarankan agar seseorang mengkonsumsi makanan sahur yang bisa memberikan energi lebih lama. "Konsumsi protein, buah, sayur, cairan, dan lemak sehat dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama," katanya.

Ia menyayangkan masih ada beberapa orang yang mengkonsumsi mi instan saat sahur demi kemudahan memasak. Aria mengingatkan bahwa mi instan adalah karbohidrat sederhana. Makanan berjenis tepung itu sangat mudah untuk dicerna oleh badan. Tidak heran ketika orang yang sahur dengan mi instan bisa cepat merasa lapar saat menjalankan ibadah puasa. "Sebaiknya carilah makanan yang banyak mengandung air. Air ini tidak hanya berasal dari minuman, tapi ada sayur, atau buah jeruk dan semangka. Memang 70 persen cairan tubuh didapat dari air minum, namun 20 persen cairan tubuh lainnya bisa didapat dari makanan," kata Aria. 

Aria juga mengingatkan bahwa mengkonsumsi protein itu bagus untuk tubuh agar bisa merasakan kenyang lebih panjang. Protein bisa didapatkan dari telur, tempe, tahu, ikan, daging tanpa lemak, dan protein shake.

2. Tidak Boleh Olahraga saat Puasa

Mitos

Aria mengatakan sering sekali ia mendengar pendapat orang yang enggan berolahraga karena takut alami lemas. Padahal, kata Aria, rutin olahraga tidak akan menganggu ibadah puasa seseorang. "Kalau mau olahraga, bisa pilih waktu yang tersedia. Cari pula olahraga yang ringan. Cirinya adalah olahraga yang bisa dilakukan sambil bernyanyi atau ngobrol," kata Aria. 

Ada berapa waktu olahraga yang bisa jadi pilihan Anda. Pertama adalah di pagi hari setelah sahur. Aria menyarankan agar seseorang memilih olahraga dengan intensitas rendah seperti peregangan hingga jalan santai. 

Waktu lain untuk berolahraga adalah pada 1,5-2 jam sebelum buka puasa. Ia mengatakan ketika orang melakukan olahraga di waktu ini, maka energi dan cairan yang hilang selama olahraga dapat segera digantikan saat buka puasa. "Di waktu ini, Anda bisa memilih olahraga dengan intensitas sedang, seperti bersepeda, berlari, atau cardio dance," katanya.

Waktu ketiga yang bisa Anda pilih untuk berolahraga adalah saat malam hari setelah berbuka puasa. Anda bisa melakukan olahraga pada 2-3 jam setelah berbuka puasa atau disesuaikan dengan waktu ibadah dan waktu tidur. "Di waktu ini Anda bisa memilih olahraga apapun," katanya. 

3. Berbuka dengan yang Manis

Mitos

Aria mengatakan Anda boleh minum minuman rendah lemak dan tinggi cairan saat berbuka, artinya tidak harus selalu makanan atau minuman yang manis. "Awali dengan minum, konsumsi makanan rendah lemak, tinggi cairan, mengandung gula alami untuk sumber energi, hindari konsumsi makanan atau minuman dengan tambahan gula," katanya. 

Aria pun sangat menganjurkan untuk setiap orang berbuka dengan kurma. "Kurma itu mineral dan seratnya tinggi," kata Aria. 

Agar kembali bertenaga, Aria juga menyarankan agar seseorang mengkonsumsi makanan yang cepat diubah menjadi sumber energi, seperti, kurma, buah segar, susu rendah lemak. Aria juga sangat menyarankan untuk menghindari suhu makanan atau minuman yang ekstrem, seperti terlalu panas atau terlalu dingin. "Hal ini untuk menjaga pencernaan tetap nyaman. Contoh yang bisa dikonsumsi saat berbuka adalah sup, bubur, atau minuman hangat," katanya. 

Aria juga mengingatkan agar Anda tidak melupakan konsumsi protein sebagai sumber energi. "Hal ini bisa memelihara jaringan tubuh. Pilihannya adalah telur, ayam, ikan, tempe, tahu, protein shake," katanya.