Amalan Tadarus Al Qur'an di Bulan Ramadhan, Berikut Keutamaan dan Hikmahnya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Umat islam membaca Al Quran sambil menunggu waktu buka puasa selama bulan suci Ramadan di Masjid Agung Istiqlal di Jakarta, 23 Maret 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Umat islam membaca Al Quran sambil menunggu waktu buka puasa selama bulan suci Ramadan di Masjid Agung Istiqlal di Jakarta, 23 Maret 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

TEMPO.CO, Jakarta - Tadarus Al-Qur’an merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan pada saat bulan puasa Ramadan. Biasanya tadarus Al-Qur’an ini dilakukan di masjid setelah selesai ibadah sholat tarawih.

Pada dasarnya, tadarus Al-Qur’an tidak hanya dilakukan pada saat bulan Ramadhan saja, tetapi juga dapat dilakukan pada hari-dari biasa. Karena membaca Al-Qur’an memiliki keutamaan dan hikmah bagi seluruh umat yang membacanya.

Mengutip dari skripsi berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Darling (Tadarus Keliling) Di Masyarakat Patrang Kabupaten Jember yang ditulis oleh Abd. Muis, IAIN Jember, adapun keutamaan dalam tadarus al-Qur’an adalah sebegai berikut:

Pertama, bertadarus al-Qur’an secara berjamaah di masjid merupakan salah satu amalan yang dapat mendatangkan ketenangan jiwa (sakinah), bahkan akan dinaungi rahmat Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh abu dawud yang artinya “Tidaklah berkumpul sekelompok orang di rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mengkajinya, kecuali akan turun atas mereka ketenangan (sakinah), mereka diliputi kasih sayang (rahmat), Dan mereka disebutkan Allah pada mereka yang ada di sisiNya.”

Kedua, bertadarus al-Qur’an merupakan salah satu cara yang paling ampuh dan paling afdhal dalam menjaga hafalan serta pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh al Bukhori yang artinya “Jagalah al-Qur’an, Demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya, (ayat-ayat Alquran yang telah dihapal) lebih mudah lepas dari hapalan daripada lepasnya unta dari ikatannya.

Ketiga, bertadarus al-Qur’an merupakan amalan rutin Rasulullah saw. setiap tahunnya terkhusus di Bulan Ramadhan. Karena dimomen istimewa ini, Nabi tidak bertadarus dengan para sahabatnya, melainkan bertadarus bersama malaikat Jibril. Momen tadarus ini, bukan hanya sekedar bagaimana Jibril dan Rasulullah saling mengulang bacaan al-Qur’an, namun keduanya juga saling mengkaji makna kandungan Alquran, sehingga hafalan Rasulullah terhadap al-Qur’an semakin mantap. Momen tersebut dirasa sangat istimewa oleh Rasulullah.

Sedangkan hikmah dari bertadarus Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

Pertama, tadarus al-Qur’an dapat memahami seseorang dari segala sesuatu baik ketauhitan, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji, peringatan dan lain-lain. Sesuai dengan yang difirmankan oleh Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 52 yang artinya:

“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (al-Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

Kedua, tadarus al-Qur’an dapat mendatangkan ketenangan hati bagi siapapun yang membacanya. Dan yang ketiga, tadarus Al Qur’an sebagai obat yang manjur dari gangguan tertentu.

Itulah keutamaan dan hikmah dari tadarus Al- Qur’an.

Pilihan editor : Hukum dan Bacaan Niat Iktikaf 10 Malam Terakhir Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.