Sunah Puasa Hari Asyura Bulan Muharram, Kapan Dilaksanakannya?

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Melaksanakan puasa di bulan Muharram, khususnya pada hari Tasua dan Hari Asyura, adalah bentuk ibadah yang membawa banyak keutamaan. Selain sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT, puasa ini juga menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa dan meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya.

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram

Puasa merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam, baik yang wajib maupun yang sunnah. Bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah, dikenal sebagai bulan yang istimewa untuk melaksanakan puasa sunnah.

Dikutip dari NU Jateng, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam,” (HR Muslim).

Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam bulan Muharram adalah puasa Asyura, yaitu puasa pada tanggal 10 Muharram. Dikutip dari situs Muhammadiyah, diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliah sudah melakukan puasa Asyura.

“Dari ‘Aisyah r.a. diriwayatkan bahwa orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliah sudah melakukan puasa ‘Asyura. Kemudian, Rasulullah SAW memerintahkan agar tetap melaksanakan puasa ‘Asyura hingga diwajibkannya puasa Ramadan. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang ingin melakukan puasa ‘Asyura, silakan, dan barang siapa yang tidak ingin melakukannya, silakan berbuka” (Hadis muttafaq ‘alaih).

Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah menghapus dosa-dosa pada tahun sebelumnya. Selain itu, puasa Asyura juga disunnahkan untuk dilaksanakan bersama dengan puasa Tasua, yaitu puasa pada tanggal 9 Muharram.

Rasulullah SAW bersabda, “Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa (juga) pada hari yang kesembilan (Muharram),” (HR Muslim dan Abu Dawud).

Pelaksanaan Puasa Asyura dan Tasua

Berdasarkan penetapan awal Muharram 1446 H, terdapat sedikit perbedaan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah serta Pemerintah. NU menetapkan awal Muharram pada Senin, 8 Juli 2024, sementara Pemerintah dan Muhammadiyah menetapkan pada Ahad, 7 Juli 2024.

Oleh karena itu, pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura menurut Pemerintah dan Muhammadiyah adalah pada 15 dan 16 Juli 2024, sedangkan menurut NU adalah pada 16 dan 17 Juli 2024.

Puasa Tasua dan Asyura dapat dilakukan oleh umat Islam untuk meneladani sunnah Rasulullah SAW dan mendapatkan berbagai keutamaannya. Selain itu, puasa ini juga memiliki makna spiritual yang mendalam.

Rasulullah SAW mengajarkan puasa Tasua untuk membedakan diri dari praktik puasa yang dilakukan oleh orang Yahudi, yang hanya berpuasa pada hari Asyura. Dengan demikian, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada hari Tasua sebagai tambahan untuk puasa Asyura.

Dalam menjalankan puasa di bulan Muharram, umat Islam dapat mengikuti jadwal yang sesuai dengan ketetapan masing-masing organisasi Islam. Berikut adalah jadwal puasa sunnah di bulan Muharram, dilansir dari MUI Digital.

Versi Pemerintah dan Muhammadiyah:

  1. Puasa 1-8 Muharram dapat dilaksanakan pada 7-14 Juli 2024
  2. Puasa Tasua 9 Muharram dilaksanakan pada 15 Juli 2024
  3. Puasa Asyura 10 Muharram dilaksanakan pada 16 Juli 2024
  4. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada 19-21 Juli 2024

Versi NU:

  1. Puasa 1-8 Muharram dapat dilaksanakan pada 8-15 Juli 2024
  2. Puasa Tasua 9 Muharram dilaksanakan pada 16 Juli 2024
  3. Puasa Asyura 10 Muharram dilaksanakan pada 17 Juli 2024
  4. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada 20-22 Juli 2024

Pilihan Editor: Keistimewaan 10 Muharram dan Puasa Asyura