Lemang Bambu Srikaya Jadi Salah Satu Makanan Favorit Buka Puasa di Medan

Reporter

Salah satu pekerja sedang membakar lemang, di Jalan Flamboyan, Medan, Sumatera Utara, Selasa 28 Maret 2023. ANTARA/M Sahbainy Nasution
Salah satu pekerja sedang membakar lemang, di Jalan Flamboyan, Medan, Sumatera Utara, Selasa 28 Maret 2023. ANTARA/M Sahbainy Nasution

TEMPO.CO, Medan - Lomang atau lemang bambu srikaya menjadi salah satu panganan favorit untuk buka puasa di Medan. Salah satunya toko yang menjual lomang di Jalan Flamboyan Raya, Medan Tuntungan, Sumatera Utara banjir pembeli.

Pemilik Lomang Panas Jaya, Muhammad Khadafi mengaku tingkat pembelian lemang pada Ramadan naik 20 persen dibandingkan bulan lain. Alasannya, banyak yang membeli lemang katanya sangat cocok untuk menu berbuka karena cepat mengenyangkan.

"Alhamdulillah ada peningkatan, untuk itu kami menambah porsi penjualan. Kalau pada Ramadan ini kami menyiapkan 200-300 batang bambu sebagai wadah masak lemang," sebut Khadafi.

Ia menyebut kunci banyaknya peminat untuk membeli lemang ini karena menjaga kualitas sejak puluhan tahun. Ditambah dengan bahan baku yang segar, dan selai srikaya yang dibuat sendiri.

"Oleh karena itu, kalau sudah dibakar biasanya habis. Apalagi pada bulan Ramadan ini, cukup banyak peminat membeli lemang untuk menu berbuka puasa," ucapnya.

Peminat dari Pekanbaru hingga Jakarta

Khadafi menambahkan, peminat untuk membeli lemang ini bukan hanya di wilayah Medan saja, melainkan tembus sampai Aceh, Pekanbaru, sampai Jakarta dan kota lainnya yang ada di Indonesia.

"Karena banyak pembeli lemang ini, untuk dijadikan oleh-oleh khas kuliner tradisional khas Medan juga," ucapnya.

Salah satu pembeli, Anna mengaku sengaja membeli lemang bambu srikaya untuk menu berbuka puasa. Disamping rasanya enak dan gurih, mengkonsumsi lemang juga cepat mengenyangkan.

"Rasanya enak dan lembut, selain itu tidak keras. Apalagi komposisi bahan-bahan baku lemang ini sepertinya memiliki kualitas yang baik," ucapnya.

Pilihan Editor: Variasi Resep Minuman Susu Kurma