Warga Korban Gempa Cianjur Gelar Salat Tarawih di Pengungsian Beratap Terpal

Warga terdampak gempa bumi Cianjur melaksanakan salat tarawih di masjid darurat di lokasi pengungsian Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu 22 Maret 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz
Warga terdampak gempa bumi Cianjur melaksanakan salat tarawih di masjid darurat di lokasi pengungsian Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu 22 Maret 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz

TEMPO.CO, Cianjur - Warga terdampak gempa Cianjur di Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan salat tarawih di tengah keterbatasan dan keprihatinan, Rabu malam 22 Maret 2023 Warga yang sebagian masih menempati tenda pengungsian itu dengan khusuk melaksanakan salat tarawih di masjid darurat yang terbuat dari bambu yang ditutupi terpal.

"Perasaanya campur-aduk, sedih iya tapi bahagia juga. Bersyukur masih bisa melaksanakan salat tarawih dan menjalankan ibadah puasa. Meskipun, dengan suasana serba terbatas dan prihatin," kata Yayah, 45 tahun, warga Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Rabu 22 Maret 2023.

Meskipun sudah empat bulan berlalu, kata Yayah, bencana gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 memporak-porandakan kampungnya masih terekam jelas di ingatannya.

"Saat kejadian itu, saya baru selesai salat Duhur dan berencana menjemput anak pulang sekolah. Tiba-tiba gempa terjadi yang merobohkan dinding rumah, beruntung dinding yang roboh tertahan lemari hingga tak langsung menimpa tubuh saya," jelasnya.

Deden Ahmad Junaedi, 40 tahun, tokoh warga setempat, mengungkapkan meskipun dalam situasi serba terbatas dan dalam suasana keprihatinan, warga tetap khusuk menjalankan ibadah salat tarawih.

"Bahkan kegiatan keagamaan lainnya seperti tadarusan dan kuliah subuh tetap kita gelar untuk lebih menambah keimanan dan ketaqwaan warga dalam menghadapi musibah ini," ucap Deden.

DEDEN ABDUL AZIZ

Pilihan Editor: Jelang Ramadhan, Sejumlah Korban Gempa Cianjur Masih Bertahan di Pengungsian