Manfaat Puasa Ramadan Versi Ahli Gizi

Reporter

Ilustrasi berbuka puasa.  NOAH SEELAM/AFP/Getty Images
Ilustrasi berbuka puasa. NOAH SEELAM/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Menjalani puasa di bulan ramadan merupakan rukun Islam yang ketiga. Puasa ramadan juga merupakan kesempatan untuk mengevaluasi diri, meningkatkan spiritualitas dan menyebarkan kebaikan, bukan sekadar menahan lapar dan haus.

  

Dari aspek kesehatan puasa juga membawa dampak positif. Salah satunya untuk mencegah berbagai jenis penyakit jantung.

“Puasa ramadan bukan hanya menggunakan cadangan lemak seseorang yang menjalaninya, namun juga membersihkan tubuh Anda dari racun-racun yang berbahaya, yang mungkin ada di timbunan lemak,” kata Ruchika Midhas, ahli gizi dan diet.

Ilustrasi buka puasa di luar negeri. Sanjeev Verma/Hindustan Times via Getty Images

Menurut Midhas, dengan perbaikan sistem pencernaan selama sebulan penuh, maka tubuh secara alami mendetoksifikasi dan memberikan kesempatan untuk menjalankan gaya hidup sehat di luar ramadan.  

Midhas mengungkap berdasarkan sebuah riset kesehatan bahwa puasa ramadan bisa meningkatkan sel-sel darah merah, sel darah putih, jumlah trombosit, dan menurunkan kolesterol darah.

“Ketika Anda berpuasa secara rutin untuk durasa yang panjang, maka ini bisa mengarah ke sebuah perubahan metabolisme dan jumlah lemak yang berkurang – jadi bertambah. Puasa juga bagus untuk menjaga kadar lemak dalam tubuh,” ujarnya.

Puasa ramadan satu bulan penuh sangat bagus untuk mendetoksifikasi tubuh. Riset memperlihatkan adanya sebuah penurunan inflamasi paska-puasa Ramadan.   

Sumber: hindustantimes.com

Baca juga: Ramadan Kelabu di Yaman

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.