Jadi Makanan Khas Menjelang Puasa Ramadan, Apa Filosofi Kue Apem?

Reporter

Tradisi ruwahan menjelang Ramadan dilakukan masyarakat Jawa, termasuk  kuliner khas ketan kolak apem. TEMPO/ S. Dian Andryanto
Tradisi ruwahan menjelang Ramadan dilakukan masyarakat Jawa, termasuk kuliner khas ketan kolak apem. TEMPO/ S. Dian Andryanto

TEMPO.CO, Jakarta - Puasa Ramadan di Indonesia biasanya identik dengan makanan dan minuman khas tertentu. Umumnya, makanan khas puasa Ramadhan didominasi oleh makanan-makanan manis, seperti kolak, ketan, dan apem. Makanan-makanan tersebut ternyata tidak hanya manis, tetapi punya makna dan filosofi di baliknya.

Salah satu makanan khas Ramadan yang sarat filosofi adalah kue apem. Makanan ini biasanya ditemui dalam tradisi dan upacara-upacara adat untuk menyambut bulan Ramadan, seperti Ruwahan dan Ngarak Sewu Apem. Lantas, apa sebenarnya filosofi di balik apem?

Dilansir dari pariwisata.jogjakota.go.id, apem ternyata memiliki filosofi di baliknya yang bermakna “memohon ampunan kepada sang pencipta”. Makna tersebut tidak terlepas dari bahasa atau istilah yang berada di balik nama apem. Nama apem berasal dari bahasa Arab yaitu “afuum” atau “affuwun” yang memiliki arti ampunan.

Permohonan maaf yang berada di dalam filosofi apem bersifat universal. Dilansir dari radioedukasi.kemdikbud.go.id, permohonan maaf yang ada dalam filosofi apem dapat berarti maaf kepada Yang Maha Kuasa maupun maaf kepada sesama manusia. Selain dari aspek kebahasaan, permohonan maaf yang ada di balik apem juga termanifestasikan dalam rasa manis kue apem. Rasa manis tersebut dianggap merupakan manifestasi dari permintaan maaf yang terasa manis di lidah dan di hati.

Berbagai filosofi dan makna di balik kue apem membuatnya menjadi makanan wajib yang harus ada di setiap upacara adat dan keagamaan. Di Desa Jatinom, Klaten; apem biasanya disebar dari sebuah menara untuk diperebutkan dalam upacara Sebar Apem Yaqowiyu, yang tujuannya untuk memohon ampun kepada Yang Maha Kuasa.

Sementara itu, sebagaimana dilansir dari warta.jogjakota.go.id, kue apem biasanya menjadi makanan wajib dalam tradisi Ngarak Sewu Apem, yang tujuannya adalah memohon ampun sebelum memasuki bulan Ramadan.

BANGKIT ADHI WIGUNA 

Baca: Mengenal Ruwahan, Tradisi Orang Jawa Menyambut Puasa Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.