Keutamaan Doa dan Amalan Sepertiga Malam

Reporter

Seorang petugas keamanan berdoa di koridor masjid Istiqlal yang ditutup saat diberlakukannya PSBB guna mencegah penyebaran Virus Corona saat bulan suci Ramadhan di Jakarta, 24 April 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Seorang petugas keamanan berdoa di koridor masjid Istiqlal yang ditutup saat diberlakukannya PSBB guna mencegah penyebaran Virus Corona saat bulan suci Ramadhan di Jakarta, 24 April 2020. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kata sepertiga malam sering disebut-sebut, misalnya doa di sepertiga malam, beribadah di sepertiga malam, atau lainnya. Sepertiga malam merupakan waktu yang istimewa untuk berdoa dan beribadah. Banyak firman Allah SWT dan hadist Rasulullah yang SAW menyebutkan keistimewaan dari sepertiga malam.

Sepertiga malam, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah waktu sesudah tengah malam. Waktu sepertiga malam disebut sebagai waktu yang istimewa karena di saat itulah ujian bagi keikhlasan, keimanan dan kecintaan seorang muslim pada Allah SWT dan rasul. Biasanya, sepertiga malam diisi oleh umat Islam dengan berdoa, salat tahajud, dan memohon ampunan Allah SWT.

Rasulullah Muhammad SAW mengatakan dalam sebuah hadis: “Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya,” (HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang melakukan doa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni,” (HR. Bukhari dan Muslim).

ANNISA FEBIOLA 

Baca: Tata Cara Salat Taubat, berikut ini Niat Salat Beserta Doa