Sandiaga Uno Klaim Tak Ada Lagi Manusia Gerobak di Jakarta

Editor

Suseno

Seorang anak tertidur di gerobak di kawasan Kramat Raya, Jakarta, (30/7). Manusia gerobak selalu marak bermunculan setiap tahun saat bulan Ramadan.TEMPO/Yosep Arkian
Seorang anak tertidur di gerobak di kawasan Kramat Raya, Jakarta, (30/7). Manusia gerobak selalu marak bermunculan setiap tahun saat bulan Ramadan.TEMPO/Yosep Arkian

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim sudah tak ada lagi orang-orang yang tinggal dalam gerobak di Ibu Kota. Dia mengatakan, pemerintah DKI Jakarta sudah menyediakan shelter dan makanan untuk para “manusia gerobak” tersebut.

"Di DKI itu sudah enggak ada lagi fenomena atau kejadian yang mengakibatkan manusia itu tinggal di gerobak. Semua sudah tertangani," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018.

Sandiaga melanjutkan, pemerintah DKI Jakarta akan mengantisipasi keberadaan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang biasanya tambah bermunculan menjelang Ramadan. PMKS ini, mencakup pengemis, gelandangan, dan manusia gerobak.

Kendati mengklaim sudah tak ada lagi manusia gerobak di Jakarta, Sandiaga mengatakan bakal mengerahkan dinas sosial untuk mengantisipasi persoalan tersebut. "Pak Anies dan saya sudah arahkan, enggak boleh masuk bulan suci Ramadan ini ada orang kelaparan," ujarnya.

Sandiaga berkeinginan pemerintah DKI Jakarta dapat melayani kelompok PMKS yang ada di Ibu Kota. Salah satu caranya, kata Sandiaga, yakni dengan memberikan buka puasa di masjid-masjid.

"Kami ingin nanti buka puasanya tuh mereka duduk saja dan dilayani. Kami akan sediakan yang cukup agar teman-teman kaum duafa bisa dimuliakan selama Ramadan ini," ucapnya.