Ingin Menjalani Puasa dengan Dekorasi, Beli Pohon Ramadan

Editor

Budi Riza

Pohon Ramadan ini karya Samar Baydoun Bazzi, seorang perempuan 29 tahun kelahiran Dearborn, Michigan, Amerika Serikat. Detroit Free Press
Pohon Ramadan ini karya Samar Baydoun Bazzi, seorang perempuan 29 tahun kelahiran Dearborn, Michigan, Amerika Serikat. Detroit Free Press

TEMPO.CO, Michigan – Seorang warga Amerika Serikat kelahiran Dearborn, Michigan, Samar Baydoun Bazzi, membuat hiasan pohon Ramadan berbentuk bulan sabit untuk merayakan datangnya bulan puasa itu.

Perempuan berusia 29 tahu itu mengatakan dekorasi pohon bulan sabit ini bisa menyemarakkan Ramadan, yang biasanya dilalui tanpa banyak hiasan di rumah oleh warga muslim.

“Tentu saja Ramadan itu bulan yang penting,” kata Baydoun Bazzi seperti dilansir Freep.com, Senin, 7 Mei 2018. “Hanya saja saya tidak merasakan adanya dekorasi atau semacam perayaan. Saya ingin sesuatu yang menyenangkan.”

Baca: Studi Ungkap Puasa Tingkatkan Kemampuan Regenerasi Sel Batang

Baydoun mengatakan dia mulai mencoba berbagai kreasi hiasan Ramadan setelah menikah karena ingin menghiasi rumahnya dengan dekorasi yang indah selama Ramadhan. Ini agar anaknya bisa merasakan pengalaman yang lebih menyenangkan saat Ramadan dibandingkan dirinya dulu ketika masih kecil.

Hiasan pohon Ramadan ini karya Samar Baydoun Bazzi, seorang perempuan kelahiran Dearborn, Michigan, Amerika Serikat. Detroit Free Press .

Baydoun, yang memiliki seorang putri, mengatakan awalnya dia mencoba berbagai hiasan lukisan acrylic dengan kaligrafi Arab. Dia juga mencoba membuat miniatur mesjid dari kertas kardus.

Baca: Olahraga Saat Puasa, Sebaiknya Setelah Sahur atau Sebelum Buka?

Tapi semua kreasinya itu dirasakan masih kurang kinclong. Lalu pada 2014, Baydoun mencoba ‘terobosan’ dengan memasang hiasan pohon cemara di rumahnya. Ternyata, respon dari anggota keluarga kurang mendukungnya.

“Oh, pohon Natal,” kata Zahraa, putrinya yang saat itu berusia 4 tahun, berteriak.

Baydoun lalu mencoba mencari akal agar mendapat respon yang lebih menyenangkan dari anggota keluarganya.

Ide pun muncul. Baydoun lalu mencopoti satu-persatu ornamen pohon Natal lalu mengubah bentuknya menjadi pohon bulan sabit. Inilah awal cerita pohon Ramadan lahir.

Baydoun, yang sekarang memiliki tiga anak, lalu mulai merancang pohon Ramadan dengan mengambil bentuk bulan sabit di basemen rumahnya. Dia sengaja memilih bentuk bulan sabit karena ini bentuk yang universal bagi komunitas Muslim.

Penanggalan dalam Islam menggunakan bulan sebagai basis penghitungan.

“Sejak Januari 2018, dia telah menjual 40 pohon dengan harga satu pohon sekitar Rp2,1 juta dan tersedia dalam dua warna yaitu hijau hutan dan putih salju,” begitu dilansir Freep.com.

Salah satu pelanggan, Rochelle Salha, 53 tahun, mengaku anak-anaknya senang ketika dia mulai membeli pohon Ramadan ini. “Anak-anak senang karena merasa seakan-akan bulan puasa tapi sedang musim liburan,” kata Salha.