Jalan Provinsi Jawa Tengah Dipastikan Nyaman untuk Mudik  

Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Panturan, Cirebon, Jawa Barat, 4 Juli 2016. Pada H-2 Lebaran, volume kendaraan pemudik yang melintas di Jalur Pantura menuju daerah di Jawa Tengah meningkat. ANTARA/M Agung Rajasa
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Panturan, Cirebon, Jawa Barat, 4 Juli 2016. Pada H-2 Lebaran, volume kendaraan pemudik yang melintas di Jalur Pantura menuju daerah di Jawa Tengah meningkat. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.COSemarang - Pemerintah Jawa Tengah memastikan jalan yang dikelola nyaman dilalui untuk mudik 2017. Kelayakan jalan milik daerah itu akan dipadukan untuk akses jalan tol yang sebagian bisa dilalui secara fungsional.

“Ada sejumlah jalan tol yang belum bisa dilalui pemudik, seperti Kendal Gringsing, belum bisa, sampai dipastikan bisa Kalinwungu, Tugu Dokter Hamka Ngalian bisa,” kata Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Bambang Nugroho, Senin, 29 Mei 2017.

Bambang memastikan jalan yang dikelola pemerintah provinsi itu menjadi alternatif menghindari jalan nasional, juga dipastikan sejak 30 hari menjelang Lebaran tak ada gangguan masalah. “Beberapa tempat ditambahi marka dan median rambu-rambu, termasuk untuk exit ke arah Jalan Tol Pemalang Batang ada tujuh exit,” kata Bambang.

Menurut dia, selain jalan milik provinsi, tercatat sejumlah ruas jalan tol yang sedang dibangun, seperti ruas Brebes hingga Gringsing Kabupaten Batang dan Solo-Mantingan, bisa dilalui 10 hari menjelang Lebaran. Namun Bambang mengatakan jalan yang belum sempurna itu perlu dilengkapi rambu. 

Pemerintah memberikan kesempatan pemudik melewati jalan tol yang belum sepenuhnya jadi dengan sistem searah untuk mengurai arus kendaraan pemudik di jalan pantai utara. Kebijakan itu berlaku bagi angkutan mobil pribadi karena kondisi jalan belum sempurna. “Pengecoran jalan sementara. Hanya untuk kendaraan kecil. Truk dan bus tak bisa, beton hanya berukuran 10 sentimeter,” katanya.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono memperkirakan pemudik yang masuk ke Jawa Tengah saat angkutan Lebaran nanti diperkirakan mencapai 8,2 juta orang. “Tahun lalu 6,8 juta, ada kenaikan sekitar 2 juta,” katanya.

Menurut dia, tingginya animo pemudik itu diperkirakan akibat ada promosi jalan tol yang dilakukan masyarakat. “Makanya perlu sosialisasi, ke Jawa Tengah tak harus lewat jalan tol,” kata Sri.

Ia khawatir jika pemudik penasaran melewati jalan tol, justru akan menimbulkan kemacetan seperti yang terjadi tahun lalu. Padahal, menurut dia, masuk Jawa Tengah bisa melewati sejumlah jalur, seperti jalur alternatif tengah, selatan, dan Pantura. “Kalau dipromosikan lewat jalan tol, nanti macet lagi,” katanya. 

EDI FAISOL