Libur Lebaran, Halaman Kantor Pemkot Bukittinggi Jadi Parkir

Sejumlah pembalap saling memacu sepedanya sata mengikuti kejuaraan Balap Sepeda Tour de Singkarak 2013 di Etape pertama di Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatra Barat, (2/6). TEMPO/Seto Wardhana
Sejumlah pembalap saling memacu sepedanya sata mengikuti kejuaraan Balap Sepeda Tour de Singkarak 2013 di Etape pertama di Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatra Barat, (2/6). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Padang - Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias membuka halaman kantor pemerintahan kota untuk tempat parkir para pemudik. Ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di tengah kota.

Kota Bukittinggi memang menjadi salah satu tujuan wisata para pemudik saat lebaran. Sehingga, setiap Lebaran terjadi kepadatan di kota dengan luas 25,24 kilometer persegi itu.

"Halaman gedung-gedung pemerintah kami buka untuk parkir," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat 8 Juli 2016.

Menurutnya, sejak lebaran hari kedua hingga ketiga ini, kepadatan sudah mulai terjadi. Terutama di kawasan Jam Gadang dan Panorama. Pengunjungnya membludak.

Makanya, kata dia, kendaraan tak boleh berhenti sembarangan. Kendaraan harus memarkir di lahan parkir yang sudah disediakan. Ini untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan panjang. "Sejak pagi tadi kunjungan sudah mulai meningkat. Kendaraan harus jalan. Tak boleh berhenti, kecuali di lahan parkir," ujarnya.

Wali Kota menjamin tidak adanya pungutan liar parkir, seperti tahun lalu. Ketika itu, beberapa wisatawan harus membayar tarif parkir mencapai Rp 20 ribu per kendaraan. Tahun ini, pemerintah Kota melakukan monitoring setiap hari di lahan-lahan parkir.

Selain itu, kata dia, saat ini dipasang spanduk tarif di setiap lokasi parkir. Ini agar masyarakat bisa mengetahui tarif parkir resmi yang telah diatur dalam peraturan daerah. "Jadi tahun ini tak ada lagi pungutan liar parkir," ujarnya.

Kanit Diktasa Satuan Lantas Polresta Kota Bukittinggi Aiptu Yasliman mengatakan, arus lali lintas di kota ini sudah mulai meningkat sejak Lebaran hari kedua. Antrian kendaraan sudah terlihat di pintu masuk kota terutama di kawasan Padang Luar dan Baso. "Kemarin volume kendaraan yang masuk ke Bukittinggi meningkat 60 persen. Kendaraan padat merayap," ujarnya Jumat 8 Juli 2016.

ANDRI EL FARUQI