Cerita Asal Usul, Mengapa Ketupat Selalu Ada Saat Lebaran

Pedagang memilihkan kulit ketupat yang dibeli di Tangerang, Banten, 1 Juli 2015. Jelang malam ke 15 bulan suci Ramadhan tradisi makan ketupat (Qunut) menjadi berkah pedagang kulit ketupat musiman dengan omset mencapai Rp 3 juta. TEMPO/MarifkaWahyu Hidayat.
Pedagang memilihkan kulit ketupat yang dibeli di Tangerang, Banten, 1 Juli 2015. Jelang malam ke 15 bulan suci Ramadhan tradisi makan ketupat (Qunut) menjadi berkah pedagang kulit ketupat musiman dengan omset mencapai Rp 3 juta. TEMPO/MarifkaWahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketupat sudah menjadi tradisi santapan di hari raya Idulfitri. Konon, Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan ketupat kepada masyarakat Jawa.

Pada waktu itu, Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yaitu bakda Lebaran dan bakda kupat. Bakda tersebut dimulai seminggu sesudah Lebaran.

Ketupat sebagai simbol dihari Idul Fitri memiliki makna tertentu. Nah, tahukah kamu Makna dari Ketupat?

Berdasarkan filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus yakni ketupat atau kupat merupakan kependekan kata dari Ngaku Lepat yang artinya meminta maaf dan Laku Papat yang berarti empat tindakan.

Ngaku lepat atau meminta maaf di hari raya Idulfitri diimplementasikan  bagi orang Jawa dengan tradisi sungkeman yang mengajarkan pentingnya menghormati orangtua,
bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

Adapaun laku papat atau empat tindakan tersebut yakni lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Arti dari empat tindakan tersebut, lebaran artinya sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa.

Luberan,diartikan meluber atau melimpah,yang dapat dimaknai ajakan bersedekah untuk kaum miskin. Sebagai salah satu contoh yakni pengeluaran zakat fitrah.

Leburan, sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

Dan yang terakhir adalah Laburan, kata tersebut berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding, sehingga hal tersebut dimaknai supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

BISNIS.COM