Ramadan, Warga Bandung Pilih Ngabuburit Sambil Berolahraga

Warga berolahraga menggunakan peralatan fitnes yang baru beberapa hari dipasang di Taman Teuku Umar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu 11 Oktober 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Warga berolahraga menggunakan peralatan fitnes yang baru beberapa hari dipasang di Taman Teuku Umar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu 11 Oktober 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Puasa sejatinya jangan dijadikan alasan untuk malas beraktivitas dengan dalih lemas. Sebab, beraktivitas saat berpuasa malah bisa membuat tubuh menjadi lebih segar karena lancarnya sirkulasi darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika saat berpuasa kita hanya diam tanpa melakukan kegiatan yang cukup, badan akan terasa lelah dan pegal, mata mengantuk, dan malas melakukan apa pun, bahkan berpikir.

Melakukan aktivitas fisik yang berat mungkin akan membuat tubuh cepat lelah. Apalagi jika tidak terbiasa melakukannya. Karena itu, pilihlah aktivitas fisik yang tak menguras tenaga. Cukup berolahraga ringan. Selain membuat tubuh lebih sehat, aktivitas ini asyik dilakukan bersama teman sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Inilah yang diyakini Ahmad Taufik, mahasiswa jurusan teknik di sebuah perguruan tinggi di Bandung. Taufik mengaku lebih senang ngabuburit bersama teman-temannya dengan berolahraga. "Sejak mulai kuliah, saya dan teman-teman suka ngabuburit sambil lari, main basket, atau sekadar lompat-lompat enggak jelas di sini," ujar Taufik saat ditemui di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, Senin, 20 Juni 2016.

Selain membikin badan lebih segar, kegiatan ini dipilih Taufik untuk mengusir rasa bosan. "Bisa sekalian ngobrol sama teman juga. Kalau ngabuburit, jalan ke kota penuh, Mbak. Yang ada capek karena stres banyak orang," ucapnya kepada Tempo.

Taufik tidak sendiri. Ngabuburit atau menunggu waktu berbuka dengan berolahraga juga diminati banyak warga Bandung. Menjelang waktu berbuka puasa, mereka mengunjungi beberapa lokasi olahraga untuk sekadar berjalan cepat atau berlari.

Selain Sabuga, ada juga Taman Fitnes dan Taman Gesit yang berada di sekitaran Jalan Dipati Ukur, Bandung, yang banyak dikunjungi warga. Beberapa ada yang datang bersama keluarga. "Enggak sering memang kami berolahraga, tapi setidaknya rutin seminggu dua kali pagi atau sore. Karena sekarang lagi puasa, jadi kita ambil sore aja, biar dekat waktu berbuka," ujar Kurdi saat dijumpai di Taman Fitnes.

Taufik menuturkan, selain menyehatkan, olahraga saat berpuasa juga bisa membantu proses detoksifikasi tubuh supaya lebih maksimal. "Dengan berolahraga ringan, tubuh tetap berkeringat dan mengeluarkan zat tak berguna di dalam tubuh," katanya berbagi ilmu. Dia pun memberi beberapa tip berolahraga ketika Ramadan.

"Lakukan olahraga pada pukul 17.00 atau menjelang berbuka," ucapnya. Olahraga, ujar Taufik, tak perlu terlalu lama, cukup 30 menit sebagai permulaan. Jika sudah terbiasa, durasi bisa ditambah, misalnya mulai pukul 16.00 hingga berbuka puasa. "Untuk yang belum terbiasa melakukan olahraga jalan santai atau cepat, jangan melakukan olahraga berat karena akan menimbulkan cedera apabila kita kelelahan," ujarnya.

Taufik menganjurkan untuk berolahraga secara bertahap. Ia biasanya mengajak teman-temannya pemanasan dengan berjalan kaki, dilanjutkan dengan bermain basket. "Kalau terlalu berat, badan yang enggak kuat. Kan capek. Pasti risiko cedera lebih gede," tuturnya. Waktu olahraga juga bertahap, dari cuma 30 menit bisa menjadi dua jam. "Intinya, tubuh kita bergerak dan berkeringat biar sehat serta membiasakan diri enggak malas. Itu sih yang saya ajarkan kepada teman-teman," kata Taufik

DWI RENJANI