Salat Idul Fitri di Pesantren Ini, Dapat sarung dan Sajadah  

Ilustrasi Sarung. Wikipedia.org
Ilustrasi Sarung. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Palembang - Jamaah Salat Idul Fitri disekitar kecamatan Gandus, Palembang dipastikan akan memenuhi halaman pondok pesantren IGM Al-Ihsaniyah. Selain karena memiliki tanah lapang yang cukup luas dan Imam ternama, hal menarik yang membuat para jamaah bakal mendapatkan sarung, sajadah dari pengasuh pondok pesantren yang persis berada di dekat pinggiran sungai Musi itu.

Kemudian, usai salat, panitia menyiapkan sajian khas Palembang seperti mpek-mpek, celimpungan, kue lapan jam, kue maksuba dan makanan lainya.

Syofwatillah Mohzaib, pengasuh pondok mengatakan kebijakan tersebut dilakukan untuk memfasilitasi jamaah yang ingin shalat namun tidak memiliki kelengkapan pendukung. Maklum dikawasan pondok berdiri masih terdapat warga kurang mampu dari sisi keuangan. Sementara keinginan untuk beribadah terbilang besar. Karena itu, penyelenggara menyediakan 2 ribu sarung dan seribu sajadah bagi siapapun yang datang pada Hari Raya Idul Fitri.

"Biasanya banyak yang salat cuma beralas koran. Kami siapkan sarung dan sajadah," kata Sofwatillah, Rabu, 15 Juli 2015

Pria yang biasa disapa Ustad Opat ini menambahkan berdasarkan pengalaman ternyata banyak diantara jamaahnya belum memiliki sajadah di rumah. Atau kalaupun ada namun jumlahnya tidak mencukupi untuk semua anggota keluarga.

Faktor lain, kata pemilik rumah Al Quran ini terbukti ketika salat tahun lalu kapasitas karpet yang disiapkan panitia tidak mencukupi.

Pelasanaan salat Idul Fitri di halaman pesantren sudah dimulai pada tahun 2012, sejak diresmikannya Al-Quran Al akbar. Pembukaan rumah Al Quran ini ternyata semakin menambah jumlah jamaah salah Ied, sehingga panitia harus menyiapkan karpet, sajadah dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

Syarkoni, pengurus lainnya menambahkan, tahun ini selain mengadakan Salat Idul Fitri berjamaah, pondok pesantren ini juga menggelar 'open house' setelah salat usai.

Tujuaanya untuk semakin mendekatkan pengurus pondok dan para santri dengan warga disekitar pondok berada. Dalam open house yang berlangsung selama dua hari itu, panitia juga menyiapkan beragam penganan khas Palembang.

"kami mengundang wali murid," kata Syarkoni.

PARLIZA HENDRAWAN