Kisah Wartawan Selamatkan Balita Saat Ricuh Pembagian Zakat

Ilustrasi wartawan mewawancarai sumber berita. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi wartawan mewawancarai sumber berita. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bangkalan -- Mamad Taufik, 36 tahun, langsung mengeluarkan kameranya begitu melihat massa berdesakan dan saling dorong pada acara pembagian zakat di rumah Haji Rohli Pateni, di Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Selasa, 14 Juli 2015.

Selasa siang itu, Rohli yang mengelola bisnis kapal pesiar lewat PT Marinaio Prima Sukses di Jakarta itu, membagikan zakat kepada 3000 warga miskin dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

Makin lama, kerumunan warga yang didominasi kaum ibu-ibu itu makin tak teratur. Tangis balita dan anak-anak mulai di tengah kerumunan. Tak tega melihat anak-anak tergencet kerumunan, Mamad mematikan kameranya. Dia menjulurkan tangannya menarik salah seorang anak perempuan. Beberapa wartawan televisi lainnya yaitu Agus Josiandi, Tikno dan Dony Heriyanto juga ikut menghentikan pengambilan gambar dan ikut menolong balita yang terjebak dalam kerumunan.

"Gak apa-apa kehilang momen bagus untuk diambil gambar, kasihan melihat anak-anak menangis," kata Mamad, jurnalis MNC Groups ini.

Upaya membebaskan anak kecil dari kerumunan ini tidak mudah karena harus diangkat melewati pagar besi setinggi tiga meter yang ujung-ujung tajam. Mulanya Mamad menarik satu anak-anak, lantas kemudian dioper kepada Josiandi, kemudian diulur lagi kepada wartawan lainnya. "Saya ikut menolong karena terbayang anak saya di rumah," ujar Josiandi wartawan Metro TV ini.

Selain anak-anak, seorang wanita lansia juga sempat jatuh lemas karena kelelahan. Beruntung panitia pembagian zakat sigap dan segera mengeluarkan nenek tersebut dari kerumunan.

Meski sempat ricuh, acara pembagian zakat rutin tahunan jelang lebaran itu akhirnya berakhir dengan lancar. Ada pun isi paket zakat yang dibagikan kepada 3000 warga miskin itu berupa uang tunai Rp 40 ribu, sekantung beras ukuran 5 kilogram dan sebuah sarung. Sementara anak-anak yatim piatu diberi tambahan sebuah tas sekolah.

MUSTHOFA BISRI