Asyiknya Ngabuburit dengan Menunggang Kuda dan Memanah  

Sejumlah warga duduk di sisi pantai menunggu waktu berbuka di kaki Jembatan Suramadu, Surabaya, 30 Juni 2014. Saat bulan Ramadan, pantai di kaki Jembatan Suramadu, ramai di kunjungi warga untuk ngabuburit, menunggu saatnya azan Magrib untuk berbuka puasa. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah warga duduk di sisi pantai menunggu waktu berbuka di kaki Jembatan Suramadu, Surabaya, 30 Juni 2014. Saat bulan Ramadan, pantai di kaki Jembatan Suramadu, ramai di kunjungi warga untuk ngabuburit, menunggu saatnya azan Magrib untuk berbuka puasa. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO , Batu: Remaja dan anak-anak di Bumiaji, Batu, Malang  menghabiskan waktu menunggu berbuka  dengan berlatih menunggang kuda dan memanah. Setiap  sore puluhan anak-anak ngabuburit dengan berkumpul meriung di lapangan berkuda Selamet Hadi, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Mereka berdiri berjajar memegang busur sambil menarik anak panah. Anak-anak itu membidik papan target, melepaskan anak panah. "Mengisi liburan sambil berlatih ketangkasan," kata panitia berkuda dan memanah, Umi Masyitoh, Senin 22 Juni 2015.

Arena berpacu dan memanah tersebut berada di kawasan Pesantren An Nashr 3 Batu. Panitia berkuda dan memanah merupakan jamaah pengajian Salsabilah Pondok Pesantren An Nashr. Kegiatan berkuda dan memanah diselenggarakan setiap dua pekan sekali.

Menurut Umi, selain sebagai bagian dari kegiatan berolahraga, katanya, berkuda juga baik untuk terapi kesehatan dan pendidikan. "Kegiatan ini sekaligus memasyarakatkan olahraga berkuda."

Selain itu,  kegiatan berkuda ini juga untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar. Para santri bersorban dan santriwati mengenakan jubah, bercadar dipandang sebelah mata. Bahkan warga sekitar menganggap aneh dan curiga dengan muslim bersorban dan bercadar. "Apalagi sejak marak pengikut ISIS ditangkap di Malang," kata pengasuh pesantren An Nashr 3, Musyarofah.

Puluhan pelajar antre bergantian berlatih menunggang kuda. Sebanyak 20 ekor kuda digunakan untuk berlatih. Syarat siswa yang menunggang kuda berusia minimal lima tahun.

"Awalnya takut, tapi setelah keliling asyik juga," kata salah seorang peserta, Mahmudi. Mereka dibimbing mengitari lapangan. Tahap awal mereka tak dilepas sendiri berkuda. Jika telah terampil, mereka diperbolehkan menunggang kuda sendiri.

EKO WIDIANTO