Untuk Makanan Takjil Pengungsi, Raja Saudi Siapkan Rp 42 Miliar

Para anak-anak terlihat sedang membawa makanan, untuk dibagikan pada pengungsi lain. Mereka meninggalkan Suriah akibat perang sipil yang berkepanjangan. Sanliurfa, Turki, 22 Maret 2015. Carl Court / Getty Images
Para anak-anak terlihat sedang membawa makanan, untuk dibagikan pada pengungsi lain. Mereka meninggalkan Suriah akibat perang sipil yang berkepanjangan. Sanliurfa, Turki, 22 Maret 2015. Carl Court / Getty Images

TEMPO.CO, Riyadh - Wakil Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Naif mengalokasikan dana sebesar SR 12 juta atau sekitar Rp 42 miliar untuk makanan buka puasa bagi para pengungsi Suriah dan Somalia selama bulan suci Ramadan.  

Menurut Saed Al-Arabi Al-Harthi selaku penasihat Menteri Dalam Negeri, instruksi alokasi dana tersebut dikeluarkan langsung oleh Pengawal Dua Masjid Suci Raja Salman.

Dia mengatakan nilai total makanan takjil yang disetujui Putra Mahkota sebesar SR 12,39, setara dengan Rp 44 miliar. Dana sebesar itu, dia menambahkan, akan disebarkan di antara para pengungsi Suriah di Yordania, Libanon, Turki, serta Somalia.

"Distribusi makanan takjil ke sejumlah negara itu diatur melalui kantor Lembaga Bantuan Saudi di sejumlah negara tersebut," ucap Al-Harthi, seraya menambahkan bahwa sebanyak 30 ribu paket bahan makanan akan didistribusikan di Libanon, 300 ribu di Turki, 6.000 di Yordania, dan 30 ribu di Somalia.

Kerajaan Arab Saudi sengaja merancang program takjil ini untuk mempertemukan keluarga pengungsi selama bulan suci Ramadan. Al-Harthi mengatakan, "Kami mendistribusikan makanan ini dengan dukungan organisasi nasional dan internasional."

Dia menjelaskan Arab Saudi sejauh ini telah menghabiskan dana lebih dari SR 1,41 miliar atau sekitar Rp 5 triliun untuk aksi kemanusiaan bagi warga Suriah dan Somalia, dengan menerapkan 176 program bantuan. Termasuk suplai bahan makanan, obat-obatan, sosial, kesehatan, dan pendidikan.

ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN