Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam soal menjaga kebugaran tubuh, ada ilmu yang diturunkan Ferdi Hasan kepada dua anaknya: memperbanyak minum air putih dan mengurangi minuman manis. Saban pagi, pembawa acara tersebut mengingatkan Farah Labita dan Fasha Jamel Antwan untuk minum segelas air. Peringatan itu kembali tersiar malam sebelum mereka tidur. Sepanjang siang, mereka diwajibkan menghabiskan dua botol--sekitar 600 mililiter--air putih.
Karena dirutinkan sejak kecil, keduanya menjalani aktivitas itu sebagai bagian dari hari-hari mereka--kini Farah menjelang lepas sekolah menengah atas. "Kebetulan Safina, istri saya, juga selalu minum air putih," ujar Ferdi, 42 tahun, dalam bincang-bincang yang digelar Aqua di Jakarta, awal Juni 2015. Dengan porsi itu, dia yakin kebutuhan air setiap anggota keluarganya, yaitu 2 liter sehari, tercukupi.
Nah, kebiasaan itu sedikit bergeser saat puasa Ramadan. "Keluarga kami menganut pola 2-4-2," katanya. Itu bukan formasi sepak bola, melainkan jumlah gelas air yang kudu dihabiskan dalam sehari. Formulanya: 2 gelas saat berbuka, 4 gelas antara makan malam dan menjelang tidur, dan 2 gelas waktu sahur.
"Dengan pola minum 2-4-2, setidaknya 75 persen kebutuhan tubuh akan air terpenuhi sebelum kita tidur," kata dokter spesialis gizi Sri Sukmaniah. Ada catatan khusus untuk konsumsi air saat sahur. Menurut Ani, panggilan Sukmaniah, meminum langsung dua gelas air putih saat bangun tidur akan menimbulkan rasa mual. "Sebaiknya diminum perlahan dalam dua sesi, yaitu waktu makan dan menjelang imsak."
Saat berbuka, air putih juga harus menjadi pilihan. Kita bisa belajar dari dua anak Farhan yang kerap menampik godaan es buah, cendol, dan sebagainya. Berbekal wejangan ayahnya dan tambahan bacaan dari berbagai artikel kesehatan di Internet, Farah dan Fasha membatalkan puasa mereka dengan air putih. "Kalau saya baru minum satu gelas waktu buka, mereka tegur, 'Pa, kan baru segelas'," ujar Farhan.
DIANING SARI
