Hasil Uji Petik, Sekoci Dua Kapal Tak Sempurna

Antrean kendaraan pemudik lebaran yang akan menyeberang dengan kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu, 27 Agustus 2011. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Antrean kendaraan pemudik lebaran yang akan menyeberang dengan kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu, 27 Agustus 2011. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta-  Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan hari ini melakukan uji petik secara acak terhadap kapal motor (KM) Umsini milik PT Pelni serta kapal Ro-Ro bernama KM Wihan Sejahtera milik PT Trimitra Samudra di Balikpapan. "Ada beberapa kekurangan minor, seperti roda alat penurun sekoci yang bekerja kurang lancar," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Bobby R. Mamahit, melalui keterangan resmi, Ahad, 21 Juli 2013.

Ia menjelaskan, kurangnya pelumas menyebabkan hambatan pada roda alat penurun sekoci itu. Namun secara keseluruhan, kata Bobby, kapal-kapal itu dalam keadaan baik dan laik laut. Ia menuturkan, tim uji petik memberi sejumlah catatan dan rekomendasi untuk perbaikan kapal.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan uji petik acak di 10 pelabuhan di Indonesia untuk memastikan kesiapan dan kelengkapan alat keselamatan pelayaran di atas kapal. Uji petik ini dilaksanakan menjelang masa angkutan laut Lebaran tahun 2013.

Kesepuluh pelabuhan tersebut adalah: Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Makassar dan Pare-Pare, (Sulawesi Selatan), Pelabuhan Merak (Banten), Pelabuhan Balikpapan (Kalimantan Timur) Pelabuhan Batam, Pelabuhan Lembar (Nusa Tenggara Barat), Pelabuhan Bitung dan Pelabuhan Manado (Sulawesi Utara).

Uji petik dilakukan oleh tim terpadu yang terdiri dari Marine Inspector Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Unit Pelaksana Teknis setempat yang melakukan pemeriksaan keselamatan pelayaran secara acak terhadap kapal penumpang, kapal penyeberangan sertakapal Ro-Ro yang pada saat tersebut ada di pelabuhan. 

Bobby mengatakan, hasil uji petik tersebut nantinya digunakan untuk melihat kesiapan operator, dari sisi keselamatan dan keamanan, dalam menghadapi masa angkutan Lebaran. 

MARIA YUNIAR