Kak Seto Mendongeng di Stasiun

Tempo/Yosep Arkian
Tempo/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat Komnas Anak, Kak Seto rupanya tak hanya pandai mendongeng. Dia juga ternyata piawai bermain sulap. Keahlian itu ditunjukkan di depan pemudik yang berkerumun di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, dalam acara Kampanye Mudik Ramah Anak, Rabu, 15 Agustus 2012.

Di pelataran stasiun, anak-anak kecil yang menunggu keberangkatan ke daerah asal bersama orang tuanya duduk bersila mengelilingi Kak Seto. Dengan mahir pria itu  mengubah sehelai kain jadi payung, juga jadi bunga-bunga kertas. Atraksinya yang lain adalah menggandengkan tiga tali simpul warna-warni yang sebelumnya terpisah. Anak-anak kecil itu memasang muka tak percaya.

"Siapa di sini yang suka menggandeng temannya?" tanyanya seuasai sukses menggandeng tiga buah tali simpul. Semua anak serempak menjawab, "Sayaaaaa!" Setelah riuh rendah suara itu, Kak Seto memimpin anak-anak yang terlihat girang itu untuk bernyanyi lagu anak, antara lain, 'Kebunku', 'Di Sini Senang Di Sana Senang', dan 'Hujan'.

Kampanye Mudik Ramah Anak digelar selama tiga hari di sejumlah tempat keberangkatan di Jakarta seperti terminal dan stasiun. "Tujuannya memberi sosialisasi pada orang tua tentang mudik ramah anak," ujar Sekretaris Satgas Perlindungan Anak di Kementerian Sosial M. Gufron.

Salah satu kriteria mudik ramah anak adalah perlunya menjaga keselamatan anak ketika mudik. "Yang di angkutan umum jangan berdesakan, yang bawa kendaraan pribadi, berkendaralah secara hati-hati," ujarnya.

Untuk mengefektifkan kegiatan sosialisasi ini, Satgas merasa tak cukup hanya dengan kampanye on-air seperti yang telah dilakukan sejak kemarin ini. "Kami tak bisa kampanye on-air dalam waktu lama," ujarnya. Hal ini diakuinya terkendala oleh ketersediaan personil dan logistik.

Untuk mengakalinya, Satgas menitipkan personilnya di sejumlah posko Dinas Sosial dan kepolisian untuk melakukan sosialisasi secara off-air. Posko-posko yang ditumpangi Satgas ada diklaim ada di tiap stasiun dan terminal di Jakarta, serta jalur-jalur angkutan darat, hingga perbatasan Jawa Barat.

"Hanya tidak ada dongeng dan atraksi sulap seperti tadi, cuma pembagian selebaran saja," ujarnya. Personil titipannya itu akan berkonsentrasi pada hal-hal yang menganggu kenyamanan anak selama mudik.

Rohim, 35 tahun, pemudik asal Jombang mengapresiasi positif kegiatan ini. "Bagus untuk mendidik orang tua dan anaknya ketika mudik," ujarnya.

Ia dan anaknya, Santi, 4 tahun, yang akan pulang dengan kereta pukul 16.00 WIB juga merasa terhibur. "Saya datang setelah dzuhur, tidak merasa bosan, tahu-tahu sudah dipanggil karena keretanya sudah tiba," ujarnya yang dalam atraksi tadi, begitu antusias menonton sambil menggendong anaknya.

M. ANDI PERDANA

Berita Lain:
Ular Piton dengan 87 Butir Telur Ditemukan
Kasus Simulator SIM, Ada Upaya Selamatkan Djoko?
Ditemukan Hiu Purba Berusia 270 Tahun
Arkeolog Ini Temukan Piramida via Google Earth
Nasib Penggalian Bunker di Bawah Kantor Jokowi
Sepupu Kate Middleton Tampil Telanjang di Playboy

Kuasa Hukum Polri Nilai UU KPK Lemah