Ramadan 2024: Dari Mana Asal Kurma Anda?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, JakartaSaat matahari terbenam selama bulan suci Ramadan, banyak umat Islam akan berbuka puasa dengan buah kering manis berwarna coklat yang memiliki sejarah kuno di wilayah tersebut.

Selama 29 atau 30 hari ini, umat Islam yang berbadan sehat dan taat tidak makan, minum, merokok, dan melakukan hubungan seksual di siang hari untuk mencapai “taqwa” atau kesadaran akan Tuhan yang lebih besar.

Berbuka puasa dengan kurma dan air berakar pada ajaran agama Nabi Muhammad SAW dan secara khusus disebutkan dalam Al Qur'an karena nilai gizinya.

Kurma, segar atau kering, mengandung vitamin, mineral, dan serat penting. Mereka juga tinggi antioksidan.

Mengingat tingginya kadar fruktosa, gula alami yang ditemukan dalam buah, kurma merupakan sumber energi yang baik, terutama setelah seharian berpuasa.

Ada banyak jenis kurma, masing-masing memiliki rasa dan tekstur berbeda:

- Medjool: dikenal karena ukurannya yang besar, rasanya yang manis, warnanya yang kuning dan kekayaan rasa.

- Mabroom: kurang manis dibandingkan kurma jenis lain dengan bentuk memanjang, warna coklat kemerahan dan kenyal

- Ajwa: memiliki rasa yang lembut, berdaging, hampir berair, sangat manis dan termasuk kurma yang paling dipuja oleh umat Islam karena ditanam di Madinah, Arab Saudi.

- Deglet Noor: berukuran sedang, warnanya lebih terang dan ideal untuk memasak dan membuat kue

- Piarom: kulit lebih gelap, kaya rasa, sedikit lebih kering dan dikenal karena rasanya yang unik.

Fakta menarik tentang kurma

- Kurma telah dibudidayakan selama ribuan tahun. Pohon kurma ada yang jantan atau betina, dan hanya tanaman betina yang menghasilkan buah.

- Pohon kurma dewasa dapat menghasilkan lebih dari 100kg kurma per musim panen – sekitar 10.000 kurma.

- Kurma Ajwa merupakan kurma termahal di dunia.

Produsen Kurma Papan Atas

Pada tahun 2022, menurut Tridge, database pangan dan pertanian, sekitar 10 miliar kilogram (22 miliar pon) kurma diproduksi di seluruh dunia.

Kurma cenderung tumbuh subur di negara-negara dengan musim panas yang panjang dan terik seperti di Timur Tengah dan wilayah sekitarnya.

Mesir adalah produsen kurma terbesar di dunia, memproduksi hampir satu dari lima, atau 18 persen, kurma dunia, menurut Tridge.

 Arab Saudi menyusul dengan hampir 17 persen dan Aljazair melengkapi posisi tiga teratas dengan 13 persen.

Memboikot Kurma Israel

Israel adalah salah satu eksportir kurma terbesar di dunia, menjual kurma medjool senilai $330 juta ke luar negeri pada 2022, menurut Tridge.

Selama hampir enam bulan perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 32.000 orang, beberapa kelompok menyerukan boikot terhadap produk-produk terkait Israel.

Salah satu kelompok tersebut adalah Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), sebuah inisiatif yang dipimpin Palestina yang berupaya menantang dukungan internasional terhadap apa yang disebut apartheid Israel dan kolonialisme pemukim.

BDS telah mendesak konsumen untuk selalu memeriksa label dan tidak membeli kurma yang diproduksi atau dikemas di Israel atau pemukimannya di Tepi Barat yang diduduki, yang merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional.

Mereka merekomendasikan untuk menghindari merek Hadiklaim dan merknya: King Solomon, Jordan River dan Jordan River Bio-Top. Merek-merek lain yang juga mesti dihindari adalah Mehadrin, MTex, Edom, Karmel, AgrexcoArava.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Bingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?