6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Reporter

Editor

Laili Ira

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, JakartaSaat bulan Ramadan, banyak umat muslim melakukan wisata religi, termasuk wisata religi ke Yogyakarta. Selain untuk melancong, melakukan wisata religi juga sekaligus untuk merenung dan mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. 

Ada banyak wisata Religi di Yogyakarta yang bisa Anda kunjungi. Mulai dari Masjid Jogokariyan yang terkenal hingga makam Raja Imogiri. Berikut ini daftar wisata religi Yogyakarta. 

Rekomendasi Wisata Religi Yogyakarta

Berikut ini terdapat beberapa rekomendasi wisata religi Yogyakarta mulai dari masjid, puncak, hingga makam, di antaranya sebagai berikut:

1. Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Masjid Gedhe Mataram Kotagede memiliki sejarah yang kaya sebagai masjid tertua di Jogja, didirikan sejak tahun 1640 atas inisiatif Sultan Agung dengan dukungan penduduk sekitar yang pada masa itu mayoritasnya menganut agama Hindu. 

Dengan demikian, Masjid Kotagede mencerminkan perpaduan arsitektur antara budaya Jawa dan Hindu. Meskipun gapura, pintu gerbang, dan pagar temboknya mengadopsi gaya arsitektur Hindu, bangunan utama masjid dibangun dengan gaya arsitektur Jawa.

Di dalam Masjid Kotagede, terdapat berbagai bangunan penting seperti mimbar, serambi, tempat wudhu, tugu peringatan, gapura, makam, hingga prasasti berbahasa Arab dan Jawa. 

Lingkungan sekitar masjid yang dikelilingi oleh berbagai jenis pohon menciptakan suasana yang sejuk dan asri.

2. Masjid Pathok Negoro 

Berlokasi di Kotagede Yogyakarta, Masjid Pathok Negoro merupakan salah satu masjid tertua di wilayah tersebut yang menampilkan gaya arsitektur tradisional Jawa yang khas. 

Masjid Pathok Negoro juga dikenal sebagai destinasi kuliner yang menawarkan hidangan khas Kotagede, seperti sate kambing dan nasi gudeg. 

Makanan-makanan lezat ini dapat dinikmati di sekitar masjid sehingga menambah pengalaman beribadah dengan kesempatan untuk menikmati kuliner lokal yang khas.

3. Masjid Pakualaman

Masjid Pakualaman Yogyakarta yang terletak di Jalan Raya Pakualaman, adalah sebuah bangunan bersejarah yang didirikan pada tahun 1829 oleh Paku Alam II, seorang raja dari Kesultanan Yogyakarta. 

Arsitektur Masjid Pakualaman mencerminkan perpaduan antara gaya Jawa tradisional dan elemen-elemen Islam Timur Tengah, dengan taman dan kolam yang mengelilinginya. 

Di dalam masjid, pengunjung dapat menemukan berbagai peninggalan sejarah, seperti mimbar kayu yang diukir dengan indah dan Al-Quran tua.

4. Masjid Jogokariyan

Masjid Jogokariyan, yang terletak di daerah Jogokariyan, memiliki arsitektur yang unik ditandai dengan atap yang menjulang tinggi.

Salah satu daya tarik utama Masjid Jogokariyan adalah penyediaan sekitar 1.200-1.500 jenis hidangan buka puasa setiap harinya, sehingga menarik bagi mereka yang mencari takjil. 

Dengan kombinasi kegiatan keagamaan yang menarik dan hidangan lezat, Masjid Jogokariyan menjadi destinasi wisata religi yang sangat disarankan untuk dikunjungi.

5. Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman telah berdiri sejak tahun 1773, didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono I, sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Kesultanan tersebut. 

Dari segi arsitektur, masjid ini serupa dengan Masjid Demak, dengan struktur utama seperti liwan, serambi, dan emperan, serta memiliki empat pilar utama dengan atap tiga tingkat.

Salah satu ciri khas Masjid Gedhe Kauman adalah hiasan mahkota berbentuk bunga pada bagian atapnya, yang menjadi penanda keberadaan masjid ini sebagai milik Keraton Jogja. 

Di dalam masjid, terdapat ruang khusus untuk sang raja yang disebut maksura dan terletak di barisan paling depan.

6. Makam Raja Imogiri

Makam Raja-Raja Imogiri yang terletak sekitar 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, menjadi destinasi yang ramai dikunjungi selama bulan Ramadan oleh banyak orang yang datang untuk berdoa dan berziarah. 

Selain sebagai tempat ibadah, kompleks makam ini juga menawarkan pengunjung kesempatan untuk menikmati keindahan arsitektur bangunan dan seni ukir yang menghiasi lingkungan sekitarnya.

GHEA CANTIKA NOORSYARIFA

Pilihan Editor: Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka