Apa Hukum Puasa Bagi yang Belum Mandi Wajib? Ini Informasinya

Reporter

Editor

Laili Ira

Berikut beberapa kumpulan doa buka puasa dan artinya, di antaranya riwayat Mu'adz bin Zahrah dan riwayat Abdullah bin Umar. Foto: Canva
Berikut beberapa kumpulan doa buka puasa dan artinya, di antaranya riwayat Mu'adz bin Zahrah dan riwayat Abdullah bin Umar. Foto: Canva

TEMPO.CO, JakartaBeberapa hal yang dapat membatalkan puasa diantaranya adalah haid, nifas, dan juga jima’ atau hubungan seksual. Dalam ajaran Islam, keadaan haid, nifas, dan junub harus disucikan dengan cara mandi wajib agar ibadah seperti salat bisa dijalankan.

Lantas, apa hukum puasa bagi yang belum mandi wajib? Apakah puasanya tetap sah ataukah harus mandi wajib terlebih dahulu? Untuk mengetahuinya, mari simak penjelasan berikut.

Hukum Puasa Bagi yang Belum Mandi Wajib

Dalam hal puasa, hukumnya tetap sah bagi seseorang yang belum mandi wajib, karena syarat puasa tidak ada ketentuan harus suci dari hadats kecil maupun besar. Begitu pula belum mandi junub bukan perkara yang membatalkan puasa.

Dikutip dari NU Online, para ulama berpendapat, bagi seseorang yang berada dalam keadaan hadas besar di malam hari selama bulan Ramadan, diperbolehkan baginya untuk mandi wajib setelah fajar atau setelah waktu subuh tiba. Tidak menjadi masalah jika seseorang mandi wajib setelah waktu Subuh, karena puasanya tetap dianggap sah.

Bahkan, orang yang pada malam harinya mengalami junub karena mimpi basah atau berhubungan suami istri, jika tidak sempat mandi wajib sebelum waktu imsak, tetap sah puasanya selama memenuhi syarat dan rukunnya.

Aturan yang sama juga terjadi saat wanita belum mandi junub setelah haid. Jika haid sudah selesai namun belum mandi wajib, maka hukum puasanya sah. Akan tetapi bila ingin salat, diwajibkan untuk mandi wajib.

Oleh karena itu, apabila seseorang belum mandi junub hingga waktu Subuh, maka hal tersebut tetap diizinkan dan puasanya tetap dianggap sah. Namun, tetap disarankan untuk mandi junub sebelum waktu Subuh agar kita dapat memulai puasa dalam keadaan suci dari hadas besar.

Aturan yang membolehkan menunda mandi junub hingga Subuh didasarkan pada perbuatan Rasulullah SAW. Nabi pernah menunda mandi junub hingga waktu Subuh, lalu menjalankan puasa. Hal ini kemudian menjadi landasan bagi kebolehan menunda mandi junub setelah fajar atau Subuh.

Sebagaimana berdasarkan hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Sayidah Aisyah dan Ummu Salamah; “Sesungguhnya Nabi Saw pernah ketika waktu Subuh dalam keadaan junub dari jimak dari istrinya, kemudian beliau mandi dan berpuasa”.

Meskipun puasa tetap sah bagi yang belum mandi wajib, perlu dipahami bahwa kewajiban mandi wajib tetap harus dilaksanakan sebagai syarat sah salat. Sebab tidak mungkin orang yang belum mandi wajib bisa melaksanakan salat subuh.

Kesimpulannya, hukum berpuasa ketika belum mandi wajib diperbolehkan dan puasanya sah. Namun, tetap dianjurkan untuk segera mandi wajib sebelum subuh. Sebab apabila tidak melaksanakan mandi wajib dengan sengaja setelah memenuhi syarat-syaratnya, maka dapat menjadi dosa.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Begini Niat dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Laki Laki