Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

Reporter

ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis ortopedi di RS Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Achmad Zaki, menjelaskan waktu terbaik berolahraga selama Ramadan adalah beberapa jam setelah berbuka puasa ketika tubuh telah memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan dan mendapatkan energi kembali. Pilih jenis olahraga yang lebih ringan atau sedang seperti berjalan kaki, bersepeda, yoga, atau latihan kekuatan dengan intensitas rendah tetapi jangan memaksakan diri melakukan aktivitas yang berat jika tubuh tidak siap.

"Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat untuk memberikan energi yang tahan lama," kata Zaki, Selasa, 19 Maret 2024.

Lalu, cukup minum air putih saat berbuka puasa dan sahur serta hindari minuman berkafein atau berenergi yang dapat menyebabkan dehidrasi. Kemudian, hindari olahraga yang berat atau butuh banyak tenaga, seperti lari jarak jauh atau latihan berat di pusat kebugaran.

"Konsultasikan dengan ahli kesehatan jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau merasa ragu. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai tentang jenis dan durasi olahraga yang aman dilakukan selama Ramadan," imbaunya.

Manfaat olahraga
Ia menambahkan olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan yang penting untuk dipertahankan, bahkan di saat puasa Ramadan. Selain sehat dan bugar, aktivitas fisik membantu mengatur berat badan dan dengan berolahraga secara teratur selama Ramadan dapat membantu mencegah penambahan berat badan yang berlebihan yang mungkin terjadi karena perubahan pola makan dan kurangnya aktivitas fisik.

"Pemilihan waktu harus tepat untuk berolahraga selama bulan Ramadan dan memastikan tetap terhidrasi dengan cukup sebelum dan sesudah berolahraga," tegasnya.

Pilihan Editor: Tips Jaga Kesehatan Mulut selama Puasa Ramadan