Apa Itu Imsak di Bulan Ramadan? Ini Arti dan Penjelasannya

Reporter

Editor

Laili Ira

Sebagai umat muslim wajib mengetahui apa itu Imsak. Imsak merupakan penanda waktu puasa akan dimulai. Ini penjelasannya. Foto: Canva
Sebagai umat muslim wajib mengetahui apa itu Imsak. Imsak merupakan penanda waktu puasa akan dimulai. Ini penjelasannya. Foto: Canva

TEMPO.CO, JakartaDi bulan Ramadan, masyarakat muslim Indonesia mengenal istilah imsak dalam menjalankan ibadah puasanya. 

Imsak adalah penanda waktu antara sahur dan sebelum masuk waktu subuh atau fajar yang berdurasi sekitar 10 menit. Namun, istilah ini hanya dikenal di kawasan Asia Tenggara saja, khususnya Indonesia.

Penanda waktu ini digunakan di hampir sebagian besar wilayah di Indonesia. Pada waktu ini, seorang muslim yang sedang melaksanakan sahur harus segera menghentikan aktivitas makan dan minumnya. Hal ini karena waktu subuh sudah dekat dan puasa akan segera dimulai.

Meski begitu, ada dua pandangan tentang istilah penanda waktu yang satu ini. Sebagian masyarakat menganggap bahwa waktu imsak adalah waktu dimulainya puasa karena habisnya waktu sahur. 

Sedangkan, sebagian lain berpendapat bahwa imsak hanya pemberitahuan menuju subuh karena waktu dimulainya puasa adalah ketika adzan subuh.

Lantas, apa itu imsak serta bagaimana arti dan penjelasannya? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Arti dan Penjelasan Imsak

Imsak secara harfiah artinya ‘menahan’ atau ‘memelihara’. Sementara secara istilah, imsak umumnya dipahami sebagai waktu untuk berhenti makan sahur agar tidak terlewat hingga masuk waktu Subuh.

Istilah ini tidak ada pada masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Oleh karena itu, tidak ada ayat Al Quran yang menjelaskan secara rinci mengenai imsak dan penentuan waktunya. 

Meski begitu, terdapat ayat yang membahas mengenai waktu untuk berhenti makan dan minum saat bulan Ramadan. Hal tersebut terdapat dalam Al Quran Surah  Al Baqarah ayat 187.

“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam,” bunyi arti ayat tersebut.

Melansir dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), penjelasan ayat tersebut adalah Allah memperbolehkan hamba-Nya yang berpuasa untuk makan sahur sampai masuk waktu fajar. 

Adapun dasar diberlakukannya waktu imsak adalah men-ta’wil apa yang dilakukan Nabi Muhammad berdasarkan riwayat Zaid bin Tsabit. 

“Diriwayatkan dari Muslim bin Ibrahim, diriwayatkan dari Hisyam, diriwayatkan dari Qatadah, dari Anas, dari Zaid bin Tsabit r.a ia berkata ‘Kami sahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian kami melakukan salat (Subuh)’ saya berkata: ‘berapa lama ukuran antara Sahur dan Subuh?’ Nabi bersabda: ‘Seukuran membaca 50 ayat Al-Qur’an!’,”

Perlu dipahami, hikmah dari penambahan waktu imsak adalah sebagai sikap berhati-hati (ihtiyath) sebelum masuk waktu salat Subuh tiba. Jadi, seseorang sudah tidak dalam keadaan makan dan minum yang bisa menyebabkan puasanya menjadi batal.

Biasanya, waktu imsak adalah sepuluh menit menjelang subuh. Tujuannya adalah agar orang yang ingin sahur tidak terlambat. 

Namun, jika masih melaksanakan sahur saat imsak, baiknya segera diselesaikan karena waktu subuh sudah dekat. Selain itu, imsak juga bertujuan sebagai waktu senggang untuk persiapan menunaikan salat subuh.

Wakil Ketua 5 Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2010-2015, Oman Fathurohman mengatakan adanya ihtiyath ini dimaksudkan sebagai persiapan ketika akan puasa. Maksudnya, mempersiapkan pengakhiran dan masuknya awal waktu Subuh.

Melansir dari laman Nahdlatul Ulama atau NU Online, jadwal imsakiyah adalah waktu yang dibuat oleh para ulama untuk kehatian-hatian. Dengan adanya waktu imsak ini, orang yang akan berpuasa akan lebih berhati-hati ketika mendekati waktu subuh. 

Di waktu sepuluh menit itu, ia akan segera menghentikan aktivitas sahurnya. Ia juga akan menggosok gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang bisa jadi membatalkan puasa dan juga mandi serta persiapan lainnya untuk melaksanakan ibadah salat subuh.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jakarta Selama Ramadan 2024