Polresta Bandung Prediksi Arus Balik Gelombang Dua Mulai Besok

Reporter

Pedagang berjualan saat kendaraan terjebak macet di Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, saat pemberlakuan buka tutup arus balik pemudik di jalur selatan, 25 April 2023. Kemacetan arus balik memanjang dari Tasikmalaya, Garut, sampai Nagreg, hingga polisi mengatur buka tutup arus kendaraan di sejumlah sumber titik kemacetan. TEMPO/Prima Mulia'
Pedagang berjualan saat kendaraan terjebak macet di Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, saat pemberlakuan buka tutup arus balik pemudik di jalur selatan, 25 April 2023. Kemacetan arus balik memanjang dari Tasikmalaya, Garut, sampai Nagreg, hingga polisi mengatur buka tutup arus kendaraan di sejumlah sumber titik kemacetan. TEMPO/Prima Mulia'

TEMPO.CO, Bandung - Polresta Bandung memprediksi gelombang kedua arus balik Lebaran 2023 yang melewati jalur selatan, khususnya di Jalur Nagreg hingga Cileunyi, Kabupaten Bandung terjadi mulai 28 hingga 30 April 2023. Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan hal itu terjadi karena jadwal masuk sekolah yang baru dimulai pada 2 Mei 2023.

"Dengan demikian, prediksi puncak arus balik gelombang kedua berada pada tanggal 28, 29, dan 30 April 2023," kata Kusworo di Bandung, Kamis 27 April 2023.

Selain itu, menurutnya, ada perusahaan yang menjadwalkan pegawainya untuk masuk kerja pada 2 Mei 2023. Kemudian adanya arahan dari pemerintah untuk menunda masuk kerja menjadi salah satu potensi adanya gelombang dua arus balik.

Kondisi lalu lintas longgar

Kusworo mengatakan pada H+2 Lebaran 2023 telah terjadi puncak arus balik Lebaran. Kemudian kondisi arus lalu lintas pada H+3 dan H+4 di jalur selatan lebih longgar dari hari-hari sebelumnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom mengatakan jumlah kendaraan yang melintasi Cileunyi dan Nagreg pada arus mudik ke arah timur belum sebanding dengan volume kendaraan yang melintas pada arus balik ke arah barat sehingga diprediksi masih ada masyarakat yang berada di kampung halamannya dan baru akan melakukan perjalanan arus balik pada gelombang kedua tersebut.

"Sekarang jumlah kendaraan arus balik masih sekitar dua per tiga dibandingkan arus mudik, jadi belum sebanding," kata Anom.

Pilihan Editor: Tari Tradisional Kembang Sembah Hibur Pemudik saat Arus Balik di Bandara Lombok