Islam Aboge di Banyumas Paling Terakhir Rayakan Idul Fitri, Siapa Mereka?

Ilustrasi pengikut Islam Aboge. Dok TEMPO/Budi Purwanto
Ilustrasi pengikut Islam Aboge. Dok TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat penganut Islam Aboge di Kabupaten Banyumas melaksanakan salat Idul Fitri pada Ahad, 23 April 2023. Mereka yang merayakan Lebaran pada hari tersebut setidaknya tersebar di dua tempat, yaitu di Desa Kalitanjung, Kecamatan Tambaknegara dan Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang. Lantas, apa itu Islam Aboge?

Merujuk penelitian April Griya Mutiara dan Asep Ginanjar bertajuk Eksistensi Islam Aboge di Tengah Perubahan Sosial di Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Islam Aboge merupakan aliran keagamaan yang menggabungkan unsur kebudayaan Jawa dengan Islam, terutama dalam hal penentuan tanggal.

Ajaran Islam Aboge kali pertama diperkenalkan oleh Ngabdullah Syarif Sayyid Kuning atau Raden Rasid Sayyid Kuning. Aboge merupakan sebuah sistem penanggalan Jawa Islam yang menyatakan bahwa Tahun Alif Bulan Suro jatuh pada Hari Rebo Wage. Sistem Hisab Rukyah kejawen berpijak pada prinsip kalender Jawa.

Islam Aboge adalah sebuah aliran dalam Islam yang mendasarkan segala aktivitasnya dengan perhitungan kalender Alif Rebo Wage disingkat Aboge. Kalender Aboge ini merupakan penggabungan kalender perhitungan dalam satu windu dengan jumlah hari dan jumlah pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.

Perbedaan aliran Aboge dengan ajaran Islam pada umumnya adalah pada penanggalan dalam penentuan hari-hari besar agama. Perbedaan perhitungan kalender berdasarkan perhitungan Jawa pada aliran Aboge menjadikannya berbeda dengan ajaran Islam pada umumnya yang menggunakan kalender Hijriah.

Merujuk penelitian Elva Laily bertajuk Srinthil, Pusaka Saujana Lereng Sumbing, Islam Aboge bukanlah suatu aliran keagamaan tersendiri. Seperti halnya penganut Islam umumnya, para penganut Islam Aboge juga menjalankan syariat Islam seperti salat lima waktu dan puasa pada Ramadan. Namun, pelaksanaan ritual mereka seringkali disertai praktik ritus yang bersumber dari tradisi lokal.

Sampai sekarang, Islam Aboge masih berkembang luas di daerah sekitar Kabupaten Banyumas, seperti Jatilawang, Ajibarang, Rawalo, Pekuncen, Karanglewes, dan Wangon. Para penganut Islam Aboge meyakini bahwa sistem perhitungan kalender mereka telah dipergunakan oleh para wali di Nusantara sejak abad ke-14.

Setiap bulan, masyarakat Islam Aboge selalu mengadakan ritual slametan. Acara ini diadakan setiap bulan di atas tanggal 10 atau sebelum tanggal 15 menurut sistem kalender Jawa. Slametan bulanan ini bertujuan untuk menghormati para nabi dan para wali. Dalam ritual ini, para penganut Islam Aboge selalu menyediakan jenang abang petak (bubur merah putih) sebagai sesaji sesajen.

Pilihan Editor: Cara Islam Aboge Banyumas Tentukan Awal Puasa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.