TEMPO.CO, Jakarta - Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan umatNya untuk memiliki akhlak dan kebiasaan hidup yang baik. Oleh karena itu, segala kebiasaan Nabi Muhammad SAW dari bangun tidur sampai tidur lagi penting untuk diteladani oleh semua umat muslim.
Aktivitas sehari-hari Rasulullah tidak hanya mencakup ibadah wajib seperti sholat dan puasa, tetapi juga berbagai aktivitas lain yang membawa manfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang-orang di sekitarnya.
Berikut adalah kebiasaan Nabi Muhammad SAW dari bangun tidur sampai tidur lagi yang bisa diteladani oleh setiap Muslim.
Kebiasaan Rasulullah dalam Sehari-hari
1. Membaca doa bangun tidur
Berdasarkan berbagai riwayat, Nabi Muhammad SAW biasanya bangun sekitar pukul 02.00 dini hari setelah tidur selama 3-4 jam.
Ketika terbangun, beliau membersihkan wajahnya dari bekas tidur dengan tangannya. Setelah itu, beliau mengucapkan doa, “Alhamdulillahil ladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyur".
2. Menuju Kamar mandi
Mengutip buku Sehari Bersama Nabi, setelah bangun tidur, Nabi pergi ke kamar mandi sambil membaca doa masuk kamar mandi. Beliau membersihkan tangannya dengan mencucinya hingga bersih.
Jika ingin buang air kecil, beliau tidak menghadap atau membelakangi kiblat, tetapi menghadap ke arah lain. Beliau juga berjongkok dan memastikan buang air kecil dilakukan hingga tuntas, lalu membersihkan diri (istinja) menggunakan tangan kiri. Di dalam kamar mandi, beliau tidak bernyanyi, bersiul, berbicara, atau membawa sesuatu yang mengandung nama Allah.
3. Bersiwak
Rasulullah sering menggunakan siwak atau kayu pembersih gigi untuk menjaga kebersihan mulut dan giginya. Beliau bersiwak setiap kali bangun tidur.
Kebiasaan ini bukan hanya untuk menjaga kesehatan mulut, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam.
Hal ini sesuai dengan Hadits Dari sahabat Ibnu ‘Umar :
.
Artinya: "Beliau (nabi Muhammad) tidaklah tidur kecuali siwak ada di sisi kepala Beliau. Ketika bangun, Beliau bersiwak terlebih dahulu." (HR Muslim)
4. Wudhu
Setelah menyelesaikan hajat di kamar mandi, Nabi selanjutnya berwudhu di luar kamar mandi. Setelah itu Nabi perlahan jalan menuju tempat penyimpanan pakaian. Beliau mengambil pakaian dan memakai pakaian yang menutup aurat.
Pakaian yang dipakai tidak menyerupai pakaian orang kafir, lawan jenis, tidak transparan. Nabi memakai baju dengan mengawalinya dari sebelah kanan lalu membaca doa sebelum berpakaian dengan mengucap bismilah.
5. Qiyamul Lail
Setelah berpakaian terbaik dan memakai wangi-wangian, nabi bersiap untuk menghidupkan malam dengan Qiyamul Lail. Qiyamul Lail artinya bangun melaksanakan ibadah sholat kepada Allah di malam hari setelah sholat isya sampai azan subuh.
Disebutkan juga Qiyamul lail yang dilakukan tanpa tidur disebut tarawih. Tapi jika sebelumnya tidur terlebih dahulu disebut Tahajjud.
6. Sholat berjamaah di masjid
Setelah menyelesaikan ibadah sunnah di rumah, Nabi bersiap untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Berdasarkan berbagai riwayat, sejak menerima kewajiban shalat, Nabi tidak pernah absen dari shalat berjamaah, kecuali ketika mendekati wafatnya karena kondisi kesehatannya yang sangat lemah.
Saat berangkat menuju masjid, Nabi mengucapkan doa keluar rumah sambil memandang ke arah langit. Beliau melangkah keluar dengan kaki kanan terlebih dahulu dan senantiasa berdzikir sepanjang perjalanan hingga tiba di masjid.
7. Tadabbur Quran
Pada pagi hari, sambil menunggu waktu Dhuha, Nabi duduk di masjid untuk mendalami Al-Quran. Beliau membaca Al-Quran dengan tartil, yakni pelan-pelan, tanpa tergesa-gesa, serta mengucapkan setiap huruf dengan jelas.
Nabi selalu berhenti membaca setiap selesai satu ayat untuk merenungkan maknanya. Kebiasaan tadabbur ini dilakukan oleh beliau tidak hanya di pagi hari, tetapi juga siang, sore, dan malam.
8. Membantu Istri
Setelah tadabbur Al-Quran dan melaksanakan sholat Dhuha, Nabi pulang ke rumah untuk membantu istri mengurus pekerjaan rumah tangga.
Beliau tidak merasa keberatan untuk melayani diri sendiri atau melakukan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh perempuan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah ra., Al-Aswad pernah bertanya kepada Aisyah, "Apa yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat berada di tengah keluarganya?" Aisyah menjawab, "Beliau biasanya membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Ketika waktu sholat tiba, beliau segera berdiri dan menuju masjid." (HR. Bukhari).
Selain membantu istri, Nabi juga sering berkeliling untuk bersilaturahmi dengan sahabat dan kerabat, menanyakan kabar, dan memastikan keadaan mereka.
9. Bercanda
Saat berinteraksi dengan istri, bersilaturahmi dengan sahabat dan keluarga, atau menjenguk orang sakit, Nabi Muhammad tidak ragu untuk bercanda agar suasana menjadi lebih menyenangkan dan menghibur.
Namun, beliau selalu menjaga batasan dalam bercanda. Nabi tidak pernah bergurau dalam hal-hal yang serius atau dengan orang yang tidak suka bercanda. Selain itu, beliau juga tidak pernah berbohong saat bercanda.
10. Kebiasaan Makan
Setelah membantu istrinya di pagi hari, Nabi Muhammad akan pulang ke rumah untuk sarapan setelah matahari terbit. Jika ada makanan, beliau akan sarapan. Namun jika tidak ada, maka beliau memilih untuk berpuasa. Biasanya Nabi makan sebelum sholat Dzuhur.
Adab Nabi saat makan antara lain adalah mencuci tangan, membaca basmalah dan berdoa, makan dengan tangan kanan, mengambil makanan yang dekat, duduk saat makan dan minum, makan dengan tiga jari, serta menjilat jari jemari setelah makan.
Nabi juga menghindari bernapas dalam wadah saat minum, tidak makan hingga terlalu kenyang, dan segera menyantap makanan yang sudah disiapkan. Beliau selalu berdoa setelah selesai makan dan minum.
11. Menjenguk Orang Sakit
Salah satu kebiasaan Rasulullah pada siang hari sebelum atau sesudah dzuhur adalah menjenguk sahabat atau kerabat yang sedang sakit. Rasulullah SAW bersabda, pahala dari menjenguk orang sakit adalah balasan surga di akhirat kelak.
:
Artinya: "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka (malaikat) dari langit memanggil, 'Berbahagialah kamu dan sungguh baik langkahmu dan engkau menempati sebuah rumah di surga.;" (HR Ibnu Majah).
Adapun adab menjenguk orang sakit mulai dari mendoakan, membawa buah tangan, menutup aurat, memberi semangat, menunjukan kepedulian, memberi yang diinginkan.
12. Sholat Dzuhur Berjamaah
Ketika adzan Dzuhur berkumandang, Rasulullah SAW segera menuju masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah.
Dalam hadits dari Ibni Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang mendengar azan namun tidak datang untuk sholat, maka tidak ada sholat baginya kecuali orang yang uzur" (HR. Ibnu Majah).
13. Tidur Siang
Tidur siang, atau dikenal dengan istilah qailulah, merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Beberapa ulama berbeda pendapat tentang waktu yang tepat untuk tidur siang, ada yang mengatakan sebelum waktu Dzuhur dan ada pula yang setelahnya, namun waktu tiduran tidak disarankan lebih dari 20 menit dan sebaiknya tidak memasuki waktu Ashar, karena tidur setelah sholat Ashar dan Maghrib dapat menyebabkan kebingungan atau gangguan jiwa.
Kegiatan Nabi Muhammad Sebelum Tidur
Beberapa amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebelum tidur antara lain:
1. Berwudhu Sebelum Tidur
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad adalah membaca doa sebelum tidur. Rasulullah juga berwudhu sebelum tidur untuk menjaga agar tetap suci dari hadas, mengingat kematian bisa datang kapan saja.
2. Mengibas Kasur
Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengibas kasur dengan bagian dalam sarung dan membaca basmalah sebelum tidur.
Hadis Abu Hurairah menyebutkan, "Jika kamu hendak tidur, kibas kasur dengan bagian dalam sarungmu dan ucapkan: 'Dengan nama-Mu, Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku'" (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Membaca Doa, Ayat Kursi, dan Surat Pendek
Sebelum tidur, Rasulullah SAW membaca doa sebelum tidur. Beliau juga membaca Ayat Kursi sebelum tidur, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah: "Bacalah Ayat Kursi sebelum tidur, karena dengan itu kamu akan dijaga oleh Allah dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi" (HR. Bukhari).
Nabi Muhammad SAW juga rutin membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas sebelum tidur.
4. Menyegerakan Tidur
Rasulullah SAW tidak suka tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol setelahnya. Hadis Abi Barzah mengungkapkan, "Rasulullah SAW membenci tidur sebelum shalat Isya dan berbicara setelahnya" (HR. Bukhari).
Pilihan Editor: Berziarah di Makam Nabi Muhammad SAW