Ramadan dan Jelang Lebaran 2023, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg di NTB

Seorang petugas agen merapihkan tabung LPG 3kg di Jl. Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Aditia Noviansyah
Seorang petugas agen merapihkan tabung LPG 3kg di Jl. Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Mataram - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menambah pasokan LPG 3 kilogram (LPG 3 kg) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di wilayah Lombok dan Sumbawa. 

Penambahan penyaluran pasokan LPG 3 kg sebesar 12,18 persen dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 1.199,8 metrik ton atau 399.920 tabung dari konsumsi normal rata-rata bulanan yaitu 9.852,8 metrik ton untuk wilayah NTB pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri atau Lebaran 2023. 

Pjs Area Manager Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan, menjelaskan bahwa penambahan pasokan LPG 3 kg tersebut merupakan antisipasi lonjakan konsumsi dii masa Ramadan dan Idul Fitri atau Lebaran 2023. Terlebih NTB merupakan destinasi mudik dan destinasi wisata sehingga memerlukan keamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG. 

Ketersediaan LPG saat ini dilayani oleh 73 agen dan 4.826 pangkalan  resmi yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat. Extra dropping sebanyak 343.360 tabung pada April 2023 melalui dua tahap, yaitu tahap I pada 7 April 2023 dan tahap II pada 23 April 2023 untuk wilayah NTB.

"Khusus utuk Pulau Sumbawa, kami menambahkan extra dropping LPG 3 kg  di luar tanggal merah sebanyak 56.560 tabung atau penambahan 7,6 persen dari konsumsi normal Pulau Sumbawa 747.040 tabung per bulan” kata Taufiq, Selasa, 11 April 2023. 

Pada masa Ramadan dan Idul Fitri tahun 2022 lalu, ada peningkatan konsumsi LPG dari konsumsi normal, “Antisipasi extra dropping sebesar 12,18 persen tahun ini kami perkirakan bisa mencukupi kebutuhan untuk Ramadan dan Lebaran 2023,” ujar Taufiq. 

Sejumlah upaya  juga terus dilakukan untuk menjamin ketersediaan LPG 3 kg dengan meninjau kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan pendistribusian elpiji bersubsidi.

Berbagai langkah antisipasi untuk dapat melayani kebutuhan elpiji masyarakat telah dilakukan oleh Pertamina, di antaranya dengan pengamanan dan pemantauan suplai, berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), aparat setempat hingga Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), serta agen penyalur LPG. 

Apabila masyarakat menemukan adanya kendala dan hambatan distribusi yang terjadi di lapangan, dapat disampaikan melalui Call Center Pertamina 135 atau melalui email ke pcc@pertamina.com. 

Pilihan Editor: Sebut Stok Kebutuhan Pokok Aman, Jokowi: Yang Paling Penting Menjaga agar Harga Stabil

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini