7 Tradisi Lebaran di Berbagai Daerah Indonesia yang Unik

Reporter

Warga menghidupkan meriam karbit di Kota Pontianak. ANTARA/HO
Warga menghidupkan meriam karbit di Kota Pontianak. ANTARA/HO

TEMPO.CO, JakartaIndonesia memiliki keberagaman budaya dan suku bangsa yang tersebar di berbagai wilayah. Oleh karena itu, Indonesia memiliki banyak tradisi unik, salah satunya adalah tradisi lebaran. Lebaran merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya, sehingga tidak mengherankan jika semua orang merayakannya dengan tradisi khas daerah masing-masing. Lalu, apa saja tradisi lebaran yang ada di berbagai wilayah Indonesia? Temukan penjelasannya di bawah ini.

1. Mudik

Tradisi mudik yang satu ini sudah sangat umum dan pasti banyak dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Pasti Anda juga pernah melakukan perjalanan mudik, bukan? Khususnya bagi mereka yang merantau, tidak boleh melewatkan tradisi ini karena momen yang Fitri ini menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara tercinta. 

Pemerintah bahkan memberikan fasilitas mudik gratis setiap tahunnya dengan menggunakan transportasi kereta api dan bus untuk memastikan kesuksesan perjalanan mudik dengan ketentuan yang berlaku.

2. Takbiran

Bagi umat Islam di Indonesia, takbiran sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Takbiran menjadi simbol kemenangan umat Islam setelah menjalankan puasa ramadan selama satu bulan. Biasanya, takbiran dilakukan pada malam hari sebelum Hari Raya Idul Fitri dan dimulai setelah sholat isya. Terdapat berbagai cara untuk meramaikan takbiran, seperti takbir keliling menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki.

3. Meriam Karbit

Setelah vakum selama tiga tahun, Festival Meriam Karbit di Kota Pontianak akan diadakan kembali. Festival ini biasanya digelar saat malam takbiran di sepanjang Sungai Kapuas untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Festival Meriam Karbit merupakan tradisi di Pontianak yang diadakan setiap akhir Ramadan. Tradisi ini mengingatkan warga tentang sejarah, serta mencerminkan makna keberanian dan semangat kebersamaan. Dilansir dari Tempo, sebanyak 157 balok meriam akan memeriahkan malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang akan datang.

4. Baraan 

Tradisi yang satu ini berasal dari daerah Riau, yaitu Bengkalis. Baraan adalah tradisi di mana masyarakat melakukan kunjungan ke tetangga secara beramai-ramai. Kegiatan baraan biasanya terdiri dari berbagai jenis, seperti baraan RT, baraan RW, baraan komunitas, hingga baraan alumni sekolah ataupun universitas. Dapat dipastikan setiap rumah di Bengkalis akan mendapat giliran untuk dikunjungi. Saat dikunjungi, tuan rumah akan menyediakan berbagai macam makanan, seperti ketupat, opor ayam, kue kering, dan lain sebagainya. Saat mengadakan baraan biasanya diawali dengan pembacaan doa terlebih dahulu.

5. Tradisi Tari Topeng Muaro Jambi

Ada tradisi yang unik satu ini yaitu tradisi tari topeng Muaro Jambi. Tradisi ini sudah pasti digelar setiap tahun sebagai bentuk perayaan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi Tadi Topeng Muaro Jambi sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan berangkat dari cerita pemuda yang terkena penyakit menjijikan diasingkan ke hutan lalu menggunakan topeng untuk berani keluar dari rumah sambil membawa keranjang dan menggunakan pakaian compang camping. Lalu saat pemuda itu keluar disambut baik oleh masyarakat dan dianggap sebagai hiburan dan saat itu terjadilah interaksi antara pemuda tersebut dan masyarakat dengan masyarakat memberikannya makanan dan minuman. Dari situlah, tradisi tari topeng muaro Jambi terus dilestarikan. 

Topeng yang digunakan terbuat dari kulit labu manis tua yang kemudian dihias dengan menggunakan cat berwarna-warni serta ijuk yang diletakan di atas kepala. Umumnya, tarian ini dibawakan oleh pemuda Muaro Jambi dan anak-anak yang berjumlah hingga 50 orang. Mereka menari dan diiringi dengan alunan musik dari rumah ke rumah.

6. Nyembah Belari

Tak kalah unik dengan tradisi yang lain, ada tradisi nyembah belari. Mungkin sebagian orang terasa asing dengan nama tradisi ini. Nyembah Belari adalah salah satu tradisi lebaran yang dilakukan oleh masyarakat Tambelan, Kecamatan Bintan, Kepri khususnya dilakukan oleh anak-anak usia sekolah dasar (SD). 

Nyembah Belari adalah tradisi yang dilakukan dengan mengunjungi rumah untuk bersilahturahmi tapi dilakukan dengan berlari atau berjalan cepat yang dilakukan secara beramai-ramai sambil membawa kantong untuk memasukan pernak pernik atau uang dari rumah tanpa ada paksaan. Anak-anak yang melakukan Nyembah Belari hanya menunggu di teras rumah dan tidak masuk ke dalam rumah. Jadi, jangan khawatir isi rumahnya tidak akan berantakan ketika diacak-acak oleh mereka. Nyembah Belari biasanya dilakukan sehabis solat idul Fitri. Setelah sholat idul Fitri anak-anak biasanya langsung melaksanakan tradisi tersebut. 

7. Grebeg Syawal – Yogyakarta

Tradisi lebaran yang terakhir datang dari kota Istimewa yaitu Yogyakarta. Tradisi ini merupakan turun temurun dari nenek moyang dan hingga kini masih terus dilestarikan dan dirayakan. Grebeg Syawal  merupakan tradisi di mana masyarakat Jogja akan membawa 'gunungan' untuk diarak dan dibagikan kepada warga. 

Gunungan merupakan hasil berkah bumi yang nantinya akan diarak dari Pagelaran kota Yogyakarta hingga ke Masjid Agung Kauman. Di masjid Agung di Kauman ini gunungan akan didoakan oleh Kyai dan Ulama besar agar mendapatkan kesehatan, kesejahteraan, hingga kebahagiaan dunia akhirat. Biasanya tradisi ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB selesai sholat idul Fitri. 

Demikian tradisi lebaran di berbagai daerah di Indonesia. Bagaimana tradisi lebaran di daerah Anda? 

Dwi Lucy Susetiowati | KEMDIKBUD