Apakah Puasa Bisa Jadi Terapi Kesehatan Mental?

Reporter

Editor

Devy Ernis

Ilustrasi manfaat puasa bagi kesehatan mental. boldsky.com
Ilustrasi manfaat puasa bagi kesehatan mental. boldsky.com

TEMPO.CO, Jakarta -  Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Siti Nur Azizah mengatakan puasa bisa menjadi terapi untuk kesehatan mental dan menenangkan jiwa.

"Karena di bulan suci Ramadan kita seperti menyuci bersih aspek kejiwaan lewat berbagai latihan. Nah, puasa itu sebenarnya di permukaan memang menahan lapar dan dahaga, tetapi lebih dalam dari itu adalah sebagai cara untuk kita mendidik dan mengontrol diri ke arah yang lebih baik," ujarnya dilansir dari laman Unesa pada Senin, 10 April 2023.

Angka permasalahan kesehatan mental di Indonesia kian menghawatirkan. The Conversation bersama Universitas of Queesland dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Amerika Serikat akhir tahun lalu merilis, 1 dari 20 remaja di Indonesia terdiagnosis memiliki gangguan mental.

Dengan kata lain, sekitar 2,45 juta remaja mengalami gangguan mental. Kasus yang paling banyak yaitu berupa kecemasan (anxiety disorder), disusul depresi, gangguan perilaku, stres pascatrauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). 

Siti menyampaikan hal itu dalam acara diskusi bertajuk Puasa dan Kesehatan Mental yang digelar di Unesa pada pekan lalu. Siti mengatakan di dalam Al-Qur'an disebutkan puasa bisa menjadi proses terapeutik menjaga kesehatan mental. Puasa menjaga hormon kortisol yang berkaitan dengan respons tubuh saat stres dan menghasilkan hormon endorfin (kebahagiaan).

Adapun Siti mengatakan angka potensi gangguan kesehatan mental Indonesia yang mencapai sekitar 60 juta penduduk. Bahkan, kata dia, sudah ada 4.500 keluarga yang anggotanya mengidap skizofrenia. Untuk itu, dia mengajak untuk menjadikan Ramadan sebagai proses memperbaiki kualitas mental.

“Sampah-sampah pikiran kita harus dibersihkan dan dikelola saat Ramadan dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah untuk mendatangkan ketenangan," ucapnya.

Dengan berpuasa, Siti mengatakan dapat melatih kesabaran untuk menahan segala godaan hawa nafsu. Sabar bisa menjadi salah satu kunci paling penting dalam menenangkan jiwa. Sabar, lanjutnya, hampir sama dengan makna puasa yaitu menahan untuk berkeluh kesah. "Kata sabar disebutkan sebanyak 100 kali dalam Al-Qur'an. Sabar tidak hanya dalam keadaan susah, tetapi juga saat senang," ujarnya.

Pilihan Editor: Cerita Ryura, Siswa SMA Pradita Dirgantara yang Diterima di 10 Kampus Luar Negeri