Ganjaran Bagi Orang Tua yang Membayar Zakat Fitrah Anaknya

Warga Muslim berdoa setelah membayar zakat fitrah di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, Jawa Barat, Selasa, 19 Mei 2020. TEMPO/Prima Mulia
Warga Muslim berdoa setelah membayar zakat fitrah di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, Jawa Barat, Selasa, 19 Mei 2020. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak terasa bulan Ramadan telah berjalan nyaris setengah perjalanan. Bagi umat muslim, terdapat kewajiban membayar zakat fitrah di akhir bulan suci tersebut. Bagaimanakah ketentuan membayar zakat fitrah anak kandung dan apa ganjarannya bagi orang tua? 

Apa Itu Zakat?

Zakat merupakan bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Masing-masing memiliki perbedaan yang mendasar. 

Melansir dari baznaskotabandung.org, zakat fitrah merupakan zakat yang dilakukan pada saat bulan Ramadan hingga menjelang salat Idul Fitri dan setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim wajib membayar zakat tersebut.

Sedangkan zakat mal ialah zakat harta yang wajib ditunaikan apabila telah mencapai nisab, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama.

Contoh dari zakat mal tersebut diantaranya, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain.

Besaran antara zakat mal dan fitrah pun juga berbeda. Melansir dari laman baznas.go.id, terkait dengan besaran zakat mal yang harus dibayarkan yaitu 2,5% dari total keseluruhan harta yang disimpan selama satu tahun. Kesimpulannya, zakat mal yang harus dibayarkan adalah 2,5% x Jumlah harta dalam satu tahun (haul).

Sedangkan besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan adalah makanan pokok sebanyak satu sha’ atau kira-kira setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter untuk setiap jiwa. Syekh Yusuf Qardawi menjelaskan satu sha’ dapat digantikan dengan uang yang setara dengan harga makanan pokok.

Ketentuan Membayarkan Zakat Anak

Dalam Islam, zakat termasuk salah satu rukun yang wajib dilakukan. Sejumlah hadis menjelaskan tata cara membayar zakat ditrah yaitu saat terbenamnya matahari pertanda masuknya satu Syawal di malam Idul Fitri. 

Artinya, seorang muslim tidak hanya harus mengeluarkan zakat atas dirinya, namun juga siapa saja yang wajib dinafkahinya seperti anak, isteri. Jika seseorang memiliki harta sendiri, maka dia mengeluarkan zakat dari hartanya, jika tidak ada maka yang membayarkan zakatnya adalah yang menafkahinya. Hal tersebut berdasarkan hadis Ibn Umar yang berbunyi:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah…. kepada setiap laki-laki atau wanita, anak maupun dewasa, dari kalangan kaum muslimin…(HR. Bukhari)

Disamping itu, ada juga hadis lainnya dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membayar sedekah fitrah untuk anak kecil, orang dewasa, merdeka dan budak, dari orang- orang yang wajib kalian nafkahi.” (HR.Baihaqi dan Ad-Daruquthi, dihasankan Al-Albani dalam Al-Irwa:835)

Bahkan apabila ada seorang anak yang lahir di hari terakhir bulan Ramadan sebelum terbenamnya matahari yang menunjukkan masuknya satu Syawal, maka wajib dibayarkan zakat fitrah untuknya. Demikian pula yang masuk Islam di hari terakhir Ramadhan sebelum terbenamnya matahari, wajib baginya membayar zakat fitrah. Namun jika bayi tersebut lahir atau seseorang masuk Islam setelah terbenamnya matahari di malam satu syawal, maka tidak ada kewajiban zakat fitrah baginya. 

Apa Ganjarannya Untuk Orang Tua?

Menurut kalbar.baznas.go.id, berikut ragam pahala bagi orang yang membayarkan zakat fitrah anak kecil di bulan ramadan: 

1. Membersihkan Diri dan Menyempurnakan Puasa

Keutamaan zakat fitrah yang pertama adalah dilihat dari kebermanfaatannya bagi yang berpuasa. Zakat fitrah akan membersihkan dirinya dari dosa dan perbuatan keji serta menyempurnakan ibadah puasa yang telah dijalankan selama satu bulan penuh.

Selama menjalankan ibadah puasa tentunya manusia tidak luput dari melakukan khilaf dan perbuatan dosa baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka dari itu, fungsi dari membayar zakat fitrah juga untuk membersihkan diri dari perbuatan dosa dan keji seperti berkata kotor, berdusta, hasut, dan dengki antar sesama dan sebagainya.

Oleh karena itu, zakat fitrah hadir sebagai pengganti dan penyempurna terhadap hal-hal yang masih kurang.

2. Bukti kepedulian antar sesama muslim

Zakat fitrah menjadi bukti kepedulian antar sesama muslim, terlebih terhadap fakir miskin yang sangat membutuhkan uluran tangan saudara muslim yang lain.

Hal ini juga tentunya terdapat momen yang tepat dimana muslim dapat berbagi sehingga bisa merayakan hari kemenangan Idul Fitri bersama-sama. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan dan kemenangan muncul tatkala kita mampu berbagi dan membuat orang lain juga bahagia.

Melalui pembayaran zakat fitrah, saudara muslim yang berada dalam kondisi kekurangan akhirnya mendapat bantuan seperti, kebutuhan pokok sehingga ia juga dapat merayakan hari raya sama layaknya muslim yang lain.

3. Makna hari raya idul fitri 

Keutamaan zakat yang terakhir adalah memaknai Hari Raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan dan hari kebahagian bagi umat muslim. setelah berhasil selama sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadan, menahan diri dari hawa nafsu.

Pilihan Editor: Ini Besaran Fidyah Tahun 2023 untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.