Mau Mudik Lebaran H-12 Pekan Depan? Ini 5 Tips Mudik Saat Berpuasa

Ilustrasi mudik lebaran. Dok. TEMPO/ Ayu Ambong
Ilustrasi mudik lebaran. Dok. TEMPO/ Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta -  Memasuki pekan kedua bulan Ramadhan persiapan untuk menjalani mudik Lebaran kian terngiang. Pasalnya, selain beribadah, bulan Ramadhan juga identik dengan mudik. Tradisi di Indonesia ini bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi dengan keluarga dan kerabat yang telah lama tidak bertemu.

Mudik bisa dilakukan setelah hari raya Idul Fitri maupun ketika masih dalam bulan Ramadan. Namun, jika dilaksanakan saat bulan suci, maka wajib memberi perhatian dan persiapan ekstra karena kewajiban berpuasa.

Inilah 5 tips bagi yang ingin melakukan perjalanan jauh saat berpuasa.

1. Pilih waktu yang tepat

Perjalanan jauh dapat memakan waktu hingga berjam-jam, maka perkirakan waktu dengan tepat agar perjalanan jadi nyaman.

Tentukan jam keberangkatan yang sesuai dengan perkiraan waktu tiba. Pikirkan juga kemungkinan adanya kemacetan agar waktu sampai bisa sesuai rencana.

2. Cermati prakiraan cuaca

Sebelum berangkat mudik, pastikanlah hari akan cerah. Hal ini akan membantu menghindari cuaca ekstrem yang kemungkinan datang.

Cek suhu dan intensitas hujan melalui situs BMKG atau aplikasi ramalan cuaca yang terpercaya.

3. Sahur sebelum berangkat

Jika ingin berangkat di pagi atau siang hari, maka jangan lewatkan sahur. Hal ini karena makan sahur adalah satu-satunya sumber utama sebelum pergi, mengingat perjalanan akan dilakukan saat berpuasa.

Makanlah makanan yang bergizi dan bernutrisi agar tetap kuat berpuasa walaupun melakukan perjalanan jauh.

4. Bawa makanan dan minuman yang cukup

Walaupun sedang berpuasa, makanan dan minuman harus tetap dibawa. Tujuannya adalah apabila waktu berbuka sudah tiba saat masih dalam perjalanan, maka dapat membatalkan puasa terlebih dahulu.

Bawalah makanan yang ringan namun memberi energi seperti biskuit, roti, maupun kurma.

5. Jangan lupakan peralatan ibadah

Melansir nu.or.id, terdapat ketentuan yang memperbolehkan untuk menjamak salat selama melakukan perjalanan jauh. Menggabungkan sholat dalam perjalanan diizinkan apabila jarak tempuhnya mencapai 82 km (2 marhalah atau 16 farsakh) atau lebih dengan tujuan yang baik seperti bersilaturahmi.

Akan tetapi, alangkah baiknya jika selama perjalanan tetap melaksanakan ibadah wajib sholat. Untuk itu, perlengkapan ibadah seperti mukena atau sarung, sajadah, dan bila perlu Al Quran juga perlu dibawa ketika mudik Lebaran.

ANTARA | NU.OR.ID

Pilihan editor : Waspadai Penipuan di Musim Mudik Lebaran, Pahami Cara Mencegahnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.