11 Orang Tewas saat Berebut Bantuan Makanan Ramadan di Pakistan

Reporter

Menu berbuka puasa yang dihidangkan di salah satu masjid di Karachi saat bulan Ramadan di Pakistan, 23 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
Menu berbuka puasa yang dihidangkan di salah satu masjid di Karachi saat bulan Ramadan di Pakistan, 23 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 11 orang tewas saat berdesakan dalam mendapatkan bantuan makanan selama Ramadan di Kota Karachi, Pakistan, pada Jumat, kata seorang pejabat kesehatan.

Insiden itu hanyalah satu dari beberapa kejadian serupa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di negara yang tengah dilanda krisis ekonomi tersebut.

Fida Janwari, seorang perwira polisi senior di lingkungan Kota Baldia di Karachi barat, mengatakan insiden terjadi ketika para wanita miskin dengan anak-anak berbondong-bondong mendatangi sebuah pabrik yang membagikan sedekah.

"Kepanikan melanda dan orang-orang mulai berlarian sehingga banyak yang jatuh terinjak-injak," katanya.

Jenazah enam wanita dan tiga anak dibawa ke rumah sakit negara bagian Abbasi Shaheed, kata juru bicara Muhammad Farraukh. Seorang pejabat LSM Penyelamat mengatakan bahwa dua jenazah tambahan dikirim ke rumah sakit lain di kota itu.

Asma Ahmed, 30, mengatakan nenek dan keponakannya termasuk di antara yang tewas.

“Setiap tahun kami datang ke pabrik untuk zakat,” katanya, menggunakan istilah Islam untuk sedekah. “Mereka mulai memukuli para wanita dengan pentungan dan mendorong mereka,” tambah Ahmed. “Ada kekacauan di mana-mana.”

"Mengapa mereka memanggil kita jika mereka tidak bisa mengaturnya?"

Janwari mengatakan tiga karyawan pabrik ditangkap setelah gagal memberi tahu polisi tentang acara donasi untuk mengatur pengendalian massa.

Pekan lalu, pada hari pertama Ramadan, satu orang tewas dan delapan lainnya terluka ketika massa menyerbu pembagian tepung di barat laut Pakistan. Ribuan orang memadati pusat-pusat distribusi tepung yang didirikan di seluruh Pakistan.

Pemberian bantuan itu adalah bagian dari upaya pemerintah Pakistan dalam meringankan dampak inflasi, yang mencapai 30 persen lebih yang merupakan angka tertinggi dalam 50 tahun terakhir.

Belum jelas apakah insiden maut pada Jumat itu terjadi di tempat yang dikelola pemerintah atau swasta.

Sedikitnya lima orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam beberapa pekan terakhir di sejumlah lokasi di sejumlah provinsi lain di Pakistan. Ribuan karung tepung juga dijarah dari truk-truk dan tempat-tempat distribusi.

Insiden-insiden itu menunjukkan masyarakat putus asa mesti menanggung beban hidup yang melonjak. Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya nilai mata uang Pakistan dan pencabutan subsidi yang telah disetujui oleh Dana Moneter Internasional (IMF) untuk pencairan bantuan pinjaman.

Harga-harga kebutuhan pokok di negara itu melonjak. Harga tepung, misalnya, meroket lebih dari 45 persen dalam setahun terakhir. Pemerintah Pakistan telah meluncurkan program distribusi tepung bagi jutaan keluarga yang membutuhkan selama bulan suci Ramadan.

Pilihan Editor: Potret Korban Banjir Pakistan yang Sulit Mendapatkan Makanan

REUTERS | AL ARABIYA