Selama Ramadan, Ponpes Nuu War di Bekasi Targetkan Bisa Khataman Al Quran 5.500 Kali

Reporter

Santri Putri Pondok Pesantren Nuu Waar Kabupaten Bekasi, Jawa Barat turut mengisi Bulan Ramadhan 1444 Hijriah dengan kegiatan khataman Al Quran. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Santri Putri Pondok Pesantren Nuu Waar Kabupaten Bekasi, Jawa Barat turut mengisi Bulan Ramadhan 1444 Hijriah dengan kegiatan khataman Al Quran. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

TEMPO.CO, Bekasi - Pondok Pesantren Nuu War di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menargetkan menyelesaikan membaca atau 'khatam' Al Quran sebanyak 5.500 kali selama Ramadan 1444 Hijriah.

"Kalau pondok lain kebanyakan mungkin santrinya pulang, tapi kalau kami karena rumah mereka jauh, mereka tidak pulang. Kegiatan diisi dengan membaca dan menghafalkan Al Quran," kata Kepala Divisi Umum Pesantren Nuu Waar Bekasi Ustaz Muhammad Jufri di Kabupaten Bekasi, Rabu 29 Maret 2023.

Dia mengatakan, selama Bulan Suci Ramadan, pengurus pondok mengadakan program Kampung Halaman Ramadan. Sebanyak 750 santri yang mayoritas berasal dari pelosok daerah di Indonesia Timur, membaca Al Quran di masjid selama satu bulan penuh.

Pembacaan ayat suci Al Quran dimulai sejak subuh hingga malam hari. Mereka beristirahat beberapa jam saja pada pukul 09.00 WIB, 11.30 WIB, dan menjelang waktu berbuka puasa. Kegiatan tidak hanya diperuntukkan bagi santri saja namun juga tenaga pengajar beserta alumni. Dalam satu bulan, pihaknya menargetkan total khataman sebanyak 5.500 kali.

"Kegiatan kami isi dengan khataman Al Quran. Awalnya dari 100 kali, naik jadi 200 kali, 500 kali, sampai sekarang target kami jadi 5.500 kali khataman selama sebulan penuh di bulan Ramadan," ucapnya.

Ustaz Jufri mengaku salah satu keunggulan pesantren di bawah naungan Yayasan Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) ini memang untuk mencetak insan penghafal Quran. Para santri yakni anak-anak yang mengenyam pendidikan setara sekolah dasar juga diajarkan untuk bisa membaca Al Quran sedari kecil, sejak duduk di bangku kelas satu.

"Bahkan baru seminggu ini, kami sudah khatam 1.800 kali. Itu lah kegiatan kami, menghabiskan waktu seharian di masjid. Jadi mereka sudah terbiasa, baik anak-anak SD yang masih kecil, sampai yang dewasa. Kami targetkan memang masuk SD harus sudah bisa baca Al Quran. Karena salah satu keunggulan pesantren kami ini adalah mencetak Tahfidz Quran dan Hadist," kata dia. 

Pilihan Editor: Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah