Keseruan Buka Puasa Bersama Siswa Murdoch University di Perth, Non Muslim Ikut Serta

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Perth - Buka puasa bersama adalah waktu yang paling dinanti Muslim saat Ramadan termasuk di Australia. Salah satu keunikan berbuka puasa di Perth adalah tempat yang biasa ramai dikunjungi saat berbuka bukanlah di mal atau restaurant melainkan tempat ibadah bersama yang dikenal dengan sebutan worship center.

Seperti yang dilakukan oleh para mahaisiswa Islam dari berbagai negara di Murdoch University, secara bergantian menyediakan makanan untuk berbuka puasa. “Di tempat ini setiap hari, komunitas Muslim di Murdoch menyiapkan ta'jil dan makanan besar untuk berbuka puasa,” ujar salah satu Peneliti Doktoral Nano Teknologi Murdoch University asal Indonesia, Triana Wulandari, dalam acara buka puasa rutin di Murdoch University, Sabtu, 25 Maret 2023.

Menu yang disediakan di Worship Center beraneka ragam, umumnya merupakan menu makanan asal Asia Selatan seperti nasi kebuli, nasi Briyani atau Kari kambing. Menu Asia Selatan ini mendominasi lantaran komunitas yang paling rajin menyediakan menu berbuka adalah warga Muslim Bangladesh.

Sore itu, Tempo yang ikut berbuka puasa mendapatkan kesempatan mencicipi menu berbuka puasa berupa nasi Pilau berlauk kari sapi yang kental dengan rasa cengkeh dan bumbu kari yang kental. Meski tidak pedas, rasa nasi Pilau mirip sekali dengan nasi rendang. Porsi nasi yang disajikan pun sangat banyak dan daging sapi yang melimpah. Terdapat butiran kacang almon dan kismis di dalam nasi. 

“Sebelum ke menu utama, biasanya untuk ta'jil akan disajikan kurma yang cara makannya dicocol cream manis seperti yoghurt,” ujar Triana yang pernah menjabat Presidium Asosiasi Mahasiswa Indonesia di Murdoch University ini.

Meski ramai dikunjungi Muslim yang berbuka puasa, Worship Center Murdoch University juga terbuka untuk umum. Orang lain yang beragama non Muslim juga dapat ikut serta makan di tempat. Beberapa petugas keamanan dari komunitas kulit putih tampak ikut bergabung. Lantaran tempat berbuka puasa tersebut juga dipakai umat beragama lain untuk beribadah, usai acara berbuka, para Muslim langsung membereskan tempat acara dan langsung pulang. Tidak ada acara Tarawih berjamaah yang dilakukan seusai berbuka di Worship Center.

“Konsep berbagi makanan saat Ramadhan untuk siapa saja seperti ini menurut saya bagus, jadi warga non Muslim jadi  mengetahui bila Islam itu adalah agama yang damai dan Rahmat bagi semua orang,” kata Triana.

CHETA NILAWATY (PERTH) 

Pilihan Editor: Doa Qunut Subuh Lengkap dengan Artinya