Tepi Barat telah mengalami gelombang konfrontasi dalam beberapa bulan terakhir, dengan serangan militer Israel hampir setiap hari dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Yahudi, di tengah serentetan serangan oleh warga Palestina.
Pasukan keamanan Israel telah bersiaga tinggi dan polisi mengatakan telah mengerahkan ribuan petugas di seluruh Yerusalem pada Jumat.
Tahun ini, Paskah Yahudi dan Paskah Kristen bertepatan dengan Ramadan, meningkatkan kekhawatiran tentang berulangnya bentrokan berdarah antara polisi Israel dan warga Palestina seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Palestina dan Arab telah menekankan perlunya mempertahankan status quo berumur puluhan tahun yang melarang ibadah non-Muslim di kompleks Masjid Al-Aqsa, menyusul tuduhan bahwa Israel mengizinkan orang Yahudi untuk berdoa di tempat tersebut. Israel mengatakan tidak ada perubahan pada status quo.
Israel merebut Yerusalem Timur, tempat Kota Tua itu berada, dalam perang 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional. Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan.
REUTERS
Pilihan Editor: Paul Rusesabagina, Pahlawan dalam Hotel Rwanda Dibebaskan dari Penjara Rwanda