Jemaah An-Nadzir Mulai Puasa Besok

Jamaah An Nadzir berdoa usai melaksanakan salat ashar di Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu, 10 April 2021. Meski pemerintah belum menetapkan secara resmi awal puasa tapi, Jamaah An Nadzir telah menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 1442 Hijriyah jatuh pada 11 April 2021 berdasarkan pengamatan tanda alam seperti pergerakan bulan dan air pasang laut. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Jamaah An Nadzir berdoa usai melaksanakan salat ashar di Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu, 10 April 2021. Meski pemerintah belum menetapkan secara resmi awal puasa tapi, Jamaah An Nadzir telah menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 1442 Hijriyah jatuh pada 11 April 2021 berdasarkan pengamatan tanda alam seperti pergerakan bulan dan air pasang laut. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Makassar - Jemaah An-Nadzir Sulawesi Selatan mulai menjalankan ibadah puasa atau menetapkan 1 Ramadhan bertepatan pada Rabu 22 Maret 2023. Penetapan tersebut berdasarkan perhitungan mereka menggunakan metodologi pasang surut air laut yang terjadi hingga dini hari. 

Pimpinan Jemaah An-Nadzir Gowa Sulawesi Selatan, M. Samiruddin Pademmui, mengatakan pasang puncak terjadi dari Timur akibat gaya gravitasi antar bumi, bulan, dan matahari yang berada pada posisi horizontal. Dengan posisi ini menjadi salah satu tanda masuknya Ramadan

“Karena pergantian bulan atau kongjungsi terjadi pukul 01:26 WITA dini hari. Jadi diputuskan mulai sahur atau niat puasa Rabu,” ucap Samiruddin, Selasa 21 Maret 2023.

Metodologi yang digunakan, kata dia, sudah turun temurun untuk penentuan 1 Ramadhan. Jemaah An-Nadzir mulai memantau bulan purnama pada 14,15, dan 16 atau Sya’ban yang bertepatan dengan tanggal 5,6, dan 7 Maret 2023.

Selanjutnya menghitung dan memantau bulan sabit (bulan tua) tiga terakhir, yakni 27, 28 dan 29 Sya’ban. Dengan memperhatikan jam terbitnya bulan di subuh atau pagi hari, sambil melihat dengan menggunakan kain tipis hitam untuk melihat bayangan bulan bersusun.

“Setiap bulan Jemaah An-Nadzir senantiasa memantau dan menghitung perjalanan bulan Hijriyah, termasuk memperhatikan fenomena alam seperti terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan,” ucap dia. “Pasang surut air laut, sebagai salah satu indikator yang menjadi  rujukan dan pertimbangan dalam perhitungan bulan.”

Hasil pemantauan tersebut, menurutnya, perhitungan dua bulan terakhir, yakni Rajab dan Sya'ban terjadi pada Senin 20 Februari 2023, pukul 15:08 WITA. Sehingga, ia menetapkan 1 Sya'ban 1444 Hijriyah pada Selasa, 21 Februari 2023.

Pada Rabu, 22 Maret 2023, matahari sudah lebih duluan terbit di Timur, pukul 06.05 WITA, sementara bulan terbit pada jam 06.23 WITA. Sehingga menandakan masuk bulan baru Ramadhan, meskipun masih sulit dilihat secara kasat mata.

“Bulan biasa dilihat dari bayangannya lalu kita konversi ke fenomena alamnya,” tuturnya. ”Kita juga berkoordinasi dengan jemaah di Kota Palopo, Jakarta, Medan, dan Batam. Karena pada prinsipnya semua jemaah sama dari satu sumber guru yang sama.”

DIDIT HARIYADI

Pilihan Editor: Warga Negeri Wakal Maluku Tengah Mulai Berpuasa Ramadhan Hari Ini