Kisah Astronot UEA Berpuasa di Luar Angkasa Saat Ramadan

Reporter

Astronot Sultan Al Neyadi. Instagram
Astronot Sultan Al Neyadi. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Astronot asal Uni Emirat Arab, Sultan Al-Neyadi akan menjalani misi luar angkasa pada Ramadan  tahun ini. Pria berusia 41 tahun itu akan menjadi astronot Arab pertama yang menghabiskan enam bulan di luar angkasa ketika meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bulan depan dengan roket SpaceX Falcon 9.

Al Neyadi, Stephen Bowen dan Warren Hoburg dari NASA dan Andrey Fedyaev dari Rusia dijadwalkan terbang ke ISS pada 26 Februari sebagai anggota SpaceX Dragon Crew-6. Saat ditanya pada konferensi pers Selasa lalu, bagaimana dia akan mengamati bulan suci Ramadan ketika umat Islam biasanya berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, Neyadi mengatakan situasinya termasuk dalam pengecualian. "Saya dalam definisi seorang musafir, dan kita benar-benar bisa berbuka puasa," kata Neyadi. “Itu tidak wajib.”

“Sebenarnya puasa itu tidak wajib jika sedang merasa tidak enak badan,” ujarnya. “Jadi dalam hal itu, apa pun yang dapat membahayakan misi, atau mungkin membahayakan anggota kru, kami sebenarnya diizinkan untuk makan makanan yang cukup.”

"ISS melakukan perjalanan dengan cepat, artinya mengorbit mengelilingi Bumi dalam 90 menit," katanya kepada wartawan di Dubai. “Rata-rata ada 16 matahari terbit dan terbenam setiap hari. Kapan kamu (mulai) berbuka puasa?”

Al Neyadi mengatakan dia bisa berpuasa sesuai waktu GMT, yang digunakan di ISS, jika keadaan memungkinkan. Puasa tidak wajib bagi kelompok orang tertentu, termasuk mereka yang sedang bepergian atau tidak sehat. “Saya akan mempersiapkan bulan Ramadhan dengan niat berpuasa,” kata Al Neyadi.

Dia akan menjadi orang kedua dari Uni Emirat Arab yang pergi ke luar angkasa, setelah misi delapan hari Hazzaa Al-Mansoori pada tahun 2019. "Selama pelayaran, saya akan mempelajari dampak gaya berat mikro pada tubuh manusia sebagai persiapan untuk misi masa depan ke luar angkasa. Bulan dan Mars, katanya.

"Enam bulan mungkin terasa lama, tapi saya tidak keberatan karena jadwalnya padat.” Ini merupakan perjalanan panjang bagi Al Neyadi, yang bertugas selama 20 tahun di militer UEA.

Dia juga mempelajari teknik elektronik dan komunikasi di Inggris, dan menyelesaikan gelar PhD dalam teknologi pencegahan kebocoran data di Universitas Griffith di Australia. 

UEA adalah pendatang baru di dunia eksplorasi ruang angkasa. Negara ini mengirim pesawat ruang angkasa tak berawak ke Mars pada 2021, dalam misi antarplanet pertama dunia Arab, dan tahun lalu sebuah penjelajah ke Bulan.

Al Neyadi mengatakan dia senang untuk memulai misi. Dia akan membawa serta foto keluarga dan beberapa mainan milik anak-anaknya. “Saya juga akan mengambil seragam jiu-jitsu saya karena kecintaan saya pada olahraga ini,” katanya.

Neyadi akan menjadi warga negara kedua dari Uni Emirat Arab yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Pada September 2019, Hazzaa Al-Mansoori menghabiskan delapan hari di ISS.

Para astronot NASA dan kosmonot Rusia juga ditanya di Johnson Space Center pada hari Rabu apakah ada ketegangan politik di Bumi, atas Ukraina misalnya, yang meluas ke luar angkasa. "Saya telah bekerja dan berlatih dengan kosmonot selama lebih dari 20 tahun sekarang dan itu selalu luar biasa," kata Bowen dari NASA, seorang veteran dari tiga misi pesawat ulang-alik.

“Begitu Anda sampai di luar angkasa, hanya ada satu kru, satu kendaraan, dan kita semua memiliki tujuan yang sama.”

Fedyaev menunjuk pada "sejarah yang sangat panjang" dari kerja sama luar angkasa antara Rusia dan Amerika Serikat. “Kehidupan orang-orang di luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional benar-benar memberikan contoh yang sangat baik tentang bagaimana orang seharusnya hidup di Bumi,” kata kosmonot Rusia tersebut.

Rusia berencana untuk mengirim pesawat ruang angkasa kosong ke ISS pada 20 Februari untuk membawa pulang ketiga kosmonotnya yaitu Rusia Dmitry Petelin dan Sergei Prokopyev dan astronot NASA Frank Rubio. Kapsul awak Soyuz MS-22 yang ditumpangi mereka mengalami kebocoran cairan pendingin radiator setelah serangan meteoroid.

ARAB NEWS | GULF NEWS 

Pilihan Editor: Kota Paris Bau Busuk, Berton-ton Sampah Tak Diangkut Petugas Gara-gara Mogok